Chereads / Antara Cinta Dan Dendam / Chapter 11 - 11 Kemarahan Brian.

Chapter 11 - 11 Kemarahan Brian.

" Apa tidak ada cara lain untuk membebaskannya "

" Tidak ada cara lain nak, selain..."

" Apa kek. katakan caranya aku akan melakukan apapun untuk membebaskannya?"

" Kembalilah kerumah, gunakan kembali identitas aslimu dengan begitu kamu bisa membebaskannya "

" Itu tidak mungkin kek.."

" Kenapa tidak mungkin nak. katakan apa kamu benar-benar menyukai gadis itu?"

"Bukan hanya menyukai Kek, tapi hati ini benar-benar mencintainya, aku tidak ingin dia membenciku setelah dia tau siapa aku yang sebenarnya." ucap pemuda itu dengan lesu.

" Jika begitu lepaskan dia nak "

" Tidak Kek aku tidak akan membiarkan wanita yang aku cinta tersakiti oleh laki-laki bejat sepertinya."

"Kalau begitu pergi, gunakan kembali identitas aslimu dan pergi selamatkan wanita itu "

"Itu tidak mungkin kek, aku akan cari cara untuk membebaskannya."

" Baiklah lakukan apa yang menurutmu harus dilakukan, kakek akan membantumu dari jauh " sang kakek menepuk pundak pemuda itu.

" Sekarang kembalilah seseorang menunggumu disana "

" Baik kek, aku pergi. jaga diri kakek "

" Berhati-hatilah nak, kakek tidak ingin kalian saling membunuh hanya karena seorang wanita "

" Kakek tidak perlu kuatir, aku pergi kek sampai jumpa " pemuda itu keluar dari rumah sang kakek dengan mengendarai motor sport kesayangan.

Di sebuah klub malam seorang pria di gabit dua wanita cantik nan seksi. salah satu di antara mereka meraba dada bidang pria itu, sedang wanita yang berada di pangkuannya berusaha mencium Brian, akibat perbuatan wanita itu Brian dengan cepat mendorong wanita yang berada di pangkuannya dengan kasar. Wanita yang berada di pangkuan Brian terkejut di perlakukan kasar oleh Brian.

" Beraninya kamu menciumku dengan bibirmu yang menjijikkan itu. Brian dengan kasar menghapus jejak bibir wanita itu di pipinya.

Brian seorang lelaki yang suka bermain wanita bahkan bisa bergonta-ganti pasangan Berapa wanita dalam semalam. namun tidak sekalipun di antara mereka yang bisa menyentuh bibirnya bahkan wajahnya.

Brian menghubungi Andy sang asisten. untuk mencarikan wanita yang masih virgin, untuk melampiaskan hasratnya.

Andy yang mendapatkan perintah dari tuannya segera menghubungi orangnya untuk mencari wanita yang di inginkan oleh Tuannya.

setelah memberikan alamat hotel dan no kamarnya , Brian berjalan menuju balkon. dengan menghisap rokok pikiran tertuju kepada Zahra yang dia kurung di dalam kamarnya.

Tidak menunggu lebih lama suara ketukan pintu terdengar.

Brian menyuruhnya masuk.

saat pintu terbuka terlihat seorang wanita cantik memasuki kamarnya.

Andy segera meninggalkan kamar Tuannya. setelah kepergian sang asisten. wanita itu tanpa malu membuka semua bajunya. dan berjalan menuju dimana Brian berdiri tanpa berbusana.

Wanita itu meraba dada bidang Brian tubuhnya yang Atletis dan perutnya six pack membuat para wanita tergila-gila padanya, dan hari ini adalah hari keberuntungan baginya, bagaimana tidak wanita cantik ini sampai rela mengeluarkan biaya yang cukup besar hanya untuk kembali seperti virgin.

berlahan tapi pasti wanita itu berdiri di hadapan Brian dan tanpa mengulur waktu lagi tangannya terulur menyentuh milik Brian yang mulai menegang.

Tanpa menunggu lagi Brian yang sudah mulai terangsang karena permainan lidahnya membuat juniornya menegang sempurna. saat akan memasukan miliknya ke dalam milik wanita itu tiba-tiba sekelebatan wajah Zahra menganggu pikirannya, hingga miliknya yang menegang kembali tertidur.

dengan cepat Brian terbangun dari atas tubuh wanita itu dan pergi ke kamar mandi. setelah membersihkannya Brian keluar dari kamar mandi terlihat wanita itu masih dalam posisi terlentang tanpa busana. Brian merogoh kantongnya dan memberikan segepok uang pada wanita itu, yang terlihat kecewa karena gagal mendapatkan Brian.

" Sayang bukankah kita belum melakukannya kenapa kamu akan pergi." goda wanita itu lagi. Brian yang merasa kesal akan kelakuan wanita itu dengan kasarnya menepis tangan wanita itu.

" Pergi sekarang dari hadapanku sekarang juga, dasar wanita tidak tau diri menjijikkan." wanita itu memunguti pakaiannya yang berserakan di lantai, dan berlari ke dalam kamar mandi.

usai memakai bajunya Wanita itu keluar dari kamar mandi, mencari keberadaan Brian namun tidak ada.

"Siallll...kenapa bisa gagal bukannya miliknya sudah tegang kenapa tiba-tiba kembali tertidur? percuma aku menghabiskan tabunganku agar kembali virgin, aagghhhh...brengsek kamu Brian liat saja nanti aku pastikan kamu bisa menjadi milikku."

Brian kembali ke club hanya untuk meminum, seorang wanita mendekati Brian namun lagi-lagi bayangan wajah Zahra melintas di benaknya. Brian bangkit dari kursinya dan meninggalkan wanita itu. setelah menyerahkan berapa lembar uang untuk membayar minuman. kali ini pikirannya ingin kembali dan melihat Zahra. di lihatnya Andy sudah berdiri disamping mobil dan membuka pintu untuk sang Tuan.

" Kembali ke rumah " Andy yang mendengar Tuannya ingin pulang merasa heran karena ini untuk pertama kalinya Tuan Brian pulang biasanya dia akan menghabiskan waktu semalaman bersama berapa wanita.

Sampai di halaman rumah Brian bergegas turun dari mobil dan pergi dengan langkah yang lebar menuju kamar utama lantai dua dimana Zahra berada.

Brian membuka pintu dengan kasar terlihat Zahra terduduk dilantai dengan posisi tangan memeluk lututnya pandangan matanya menatap keluar jendela. tangannya terulur mengangkat tubuh Zahra dengan cepat Brian membuka semua bajunya dan berbisik di telinga Zahra.

" Layani aku sekarang " tanpa menunggu jawaban Zahra Brian dengan kasarnya menyobek baju yang di pakai Zahra, dengan gerakan yang kasar Brian melampiaskan hasratnya pada Zahra. tanpa di sadari oleh Brian air mata Zahra mengalir.

Brian yang merasa milikinya berkedut tanpa pikir menyemprotkan cairan cinta di rahim Zahra. bahkan Brian tidak pernah menggunakan pengaman saat melakukan bersama Zahra tidak seperti pada wanita yang selalu bersamanya. Brian pergi ke kamar mandi entah kenapa miliknya masih berdiri dengan tegak.

" Aaahhhhh...sial kenapa milikku tetap berdiri, hanya memikirkan tubuh Zahra birahiku kembali begini aaahhh..." Brian melanjutkan bersolo ria di dalam kamar mandi untuk membuat miliknya kembali tertidur.

Satu jam Brian menghabiskan di kamar mandi, saat keluar terlihat Zahra sudah duduk di pinggiran tempat tidar dengan pakaian yang rapih.

"Brian biarkan aku kembali kerumah Nenek "

" Tidak! aku tidak akan pernah mengijinkanmu keluar dari kamar ini, ingat itu!!" bentak Brian.

" Aku mohon Brian..." rengek Zahra pada Brian.

tangan Brian mencengkeram kuat dagu Zahra, dengan kasarnya menghempasnya. " Kau tetap disini sampai aku puas menyiksamu!!" Brian kembali menghempaskan tubuh Zahra dengan kasar, hingga tubuhnya terjatuh ke lantai. Brian keluar meninggalkan Zahra yang menangis dan kembali mengunci kamarnya.