"grhooaaarrhh"
gargantua yg sudah berevolusi menjafi "RAFFLES" mengaum.kami yg menyaksikannya pun tercengang,sebuah lempengan kayu dengan mata raksasa berubah menjadi bunga raksasa yg tinggi menjulang menembus angin.tiba-tiba dibagian tengah batangnya keluar sebuah mata raksasa.ya,mata raksasa yg sama seperti tadi,,mata yg memantulkan kegelapan dan kengerian.alberto yg masih terkejut dan berusaha melihat kebagian puncak batang yg menjulang itupun belum juga bergerak.tiba-tiba muncul sebuah akar dari dalam batang raksasa itu yg mengerah kearah alberto.akupun berteriak agar alberto menghindar dari sana.namun sudah terlambat,alberto terpental ke arah pohon-pohon setelah dicambuk oleh akar besar tadi.
"baiklah,mari kita mulai serius"ucapnya mengejek kami semua.jane pun menembakan panah-panah api menggunakan mantra element kearah mata raksasanya itu.dan dengan cepat batang raksasanya menutup dan melindungi mata itu.aku merasa bahwa mata itu adalah bagiam vitalnya.lalu tiba-tiba muncul duri raksasa dari dalam tanah disekitar gargantua ug sudah berevolusi menjadi raffles itu.aku masih bingung harus menyebutnya apa,gargantua atau raffles.
lalu duri-duri itu melesat terbang keatas dan pecah menjadi bagian-bagian kecil dan menghujani kami.para priest dengan cepat menciptakan pelindung dan kuperkuat dengan mantra suci milikku.dan itu hampir tak cukup untuk menangkinya,sontak jane pun menciptakan kubah menggunakan mantra element tanah.kubah itu memiliki 5 lapis bagian yg melindungi kami.
"cih,bersembunyi ya?"ujar gargantua yg berevolusi menjadi raffles.lalu ia melirik kearah lain dan mengganti arah serangannya kearah itu.ternyata itu adalah tempat alberto terbentur dengan pohon-pohon itu.apolo sontak.berteriak kearah alberto yg baru saja sadar sehabis membentur pepohonan.
SYUUTT.
duri-duri itu melesat dan berterbangan kearah alberto layaknya kumpulan rintik hujan.seketika tempat alberto tadipun hancur.apolo pun terdiam melihat itu.
namun tanpa sepengetahuannya aku berhasil men-summon alberto menggunakan mantra requiem ku tepat kebelakang kami.
"tenang saja apolo aku masih hidup!"ucap alberto pada apolo yg terkejut melihat alberto berdiri disebelahnya.
"ba-bagaimana bisa?"
"aku menggunakan mantra requiemku"jelasku padanya.
"fiyuhh,sukur masih sempat"
"jadi bagaimana kita mau menyerangnya sekarang?"tanya jane pada semua orang disana.
"serangannya benar-benar mengerikan,serta memiliki kecepatan dan jangkauan yg besar"
"apa tidak ada celah bagi kita untuk menyerangnya?" tanya alberto.
"kurasa tidak,dia terus menembakan duri-duri itu kearah kita.aku bisa mengetahuinya karna serangannya langsung mengenai kubah batu yg kubuat ini"
"tidak,kurasa ada kesempatan kita untuk menyerang"sela lewis.
"kapan?,dan bagaimana?"
"dari yg aku perhatikan,ada interval disetiap serangannya"
"maksudmu lewis?" tanyaku pada lewis.
"maksudku,ada selang waktu diantra serangannya yg satu dan selanjutnya.selang waktu sekitar 10 detik setelah ia selesai menyerang dan melanjutkan ke serangan selanjutnya.mungkin itu disaat ia mengeluarkan duri raksasa itu dari tanah dan memecahkannya diudara.kita bisa menyerangnya disaat itu"
"tapi itu hanya 10 detik,apa yg bisa kita lakukan dalam 10 detik?"tanya salah seorang priest dari pasukanku.
"aku punya rencana!"ucap apolo memecah suasana.
"apa itu apolo!?"alberto dengan cepat bertanya.
"apapun itu cepatlah,kubah ini tak akan bisa bertahan lebih lama"ujar jane yg berusaha mempertahankan mantra kubah batunya.
"pertama,kita harus tau berapa lama serengan hujan durinya berlangsung" tanya apolo yg mulai menjelaskan.
"hmm,mungkin sekitar 20 detik"jawab lewis.
"nah kita akan menggunakan 20 detik itu untuk mempersiapkan serangan ini.pertama,tepat saat serangannya berakhir,kapten jane akan membuka kubah batu ini.serentak dengan senior felix yg melemparkan mantra requiemnya kearah monster itu dan menggunakannya untuk memunculkan senior alberto.lalu senior alberto akan menggunakan martilnya untuk menutupi sudut pandang monscred itu.senior alberto,kau bisa memperbesar martilmu seukuran mata moncred itukan?"
"tidak akan sama besar,tapi setidaknya cukup untuk menutupi sebagian sudut pandangnya"
"nah itu sudah cukup,lalu para priest,seniot lewis,dan kapten jane akan menahan duri dan akar-akarnya,lalu aku dan senior felix akan menyerangnya dengan serangan gabungan kami.ini mungkin berhasil,tapi ini.taruhan.jika timing kita telat sedikit,kita akan gagal.bagaimana?"
"baiklah,mari kita coba!!"ucap alberto bersemangat.
"apapun itu lakukanlah sebelum kubah ini hancur"ujar jane yg fokus mempertahankan kubah batunya.
"hmm,oke.tidak buruk"sambung lewis.
lalu kami pun menunggu serangan berikutnya.dan menghitungnya dengan seksama.alberto pun melepaskan kekuatan martilnya.
lalu tepat 20 puluh detik serangannya berkahir.sontak jane menghentikan mantranya,bertepatan dengan aku yg melontarkan mantra requiem dan men-summon alberto.
"lapisan keenam!,lepaskan!!!"sontak martil alberto membesar hampit setengah ukuran mata raksasa gargantua yg berevolusi menjadi reffles itu dan menghantamnya.
"arrhhgg,mataku!!!"
dengan cepat para priest,jane dan lewis menggunakan mantra perisai untuk menahan akar dan duri itu keluar kembali.serentak dengan aku yg men-summon pure light yg menusuk batang raksasanya.apolo pun melesat,menyatukan goloknya dengan sedikit pure light dan secepat mungkin menebas mata raksasa gargantua yg betevolusi menjadi raffles itu.
Namun,tiba-tiba dari atas kuncup bunga dipuncak batang itu,tiba-tiba muncul sebuah energi besar berbentuk duri dan melesat kearahku.dan...
SRASHH.
Terjadi hal mengejutkan,seharusnya yg tertusuk duri energi itu adalah aku.namun lewis menangkisnya menggunakan tubuhnya,sehingga duri itu menembusnya.
"lewis!!,lewiss!!"aku yg mulai panik berteriak.lewis terjatuh tepat kebahuku.yg lainnya pun sontak mendatangi kami dan kembali membuat pelindung.saat mereka melihat kearah tubuh lewis mereka terkejut dan terdiam.aku bisa menebak apa yg mereka lihat,tapi kuharap tebakanku salah.
"kenapa kau menangkisnya?!!"
"dasar bodoh....,sudah.... tugas prajurit,... untuk melindungi kaptennya..."
"ta-tapi tidak seperti ini!!!,jane,cepat sembuhkan dia,apolo!,siapapun!!"aku membentak mereka semua,namun mereka hanya tertunduk dan diam.
"su...dahlah,aku.. sudah tak tertolong....."
"tutup mulutmu lewis!!,akan ku sembuhkan lukamu itu!"
"felix!!,cukup"ujar alberto menahanku.
"diam kau alberto!"
"felix...,maaf bila perjuanganku hanya segini.."
"kau bilang apa!"
"aku selalu... mengagumimu...,dan itu,UHUKK,membuatku selalu ingin melindungi mu..,khak"
lewis muntah darah beberapa kali.
"sudah jangan bicara lagi!"aku mulai panik dan bingung harus melakukan apa,mulai menangis.semuanyapun hanya bisa diam meratapi hal yg telah terjadi.
"jangan.... menangis kau,k-kapten... sialan"
"hiks,hiks,,tidak lewis!!"
"selamat tinggal felix"
"wakil kapten squad pertama divisi war n peace....,lewis black.misi terakhir....,selesai"
dengan hembusan terakhir nafasnya dan sepatah kata terakhir,lewis pergi meninggalkanku dengan sebuah senyuman,,senyuman seseorang yg berhasil melindungi tamannya.dia,lewis,,orang yg selalu melindungiku bahkan sampai saat terakhirnya.
tiba-tiba pikiranku kosong,emosiku tak karuan,bahkan mana ku kacau.saat itu merupakan salah satu saat-saat paling menderita dalam hidupku,namun disaat itulah,aku berhasil membangkitkan senjataku.pedangku bereaksi dengan bau sihir yg kukeluarkan,lalu bangkit,dan mengeluarkan aura yg sangat besar.bahkan sampai-sampai menghancurkan kubah pelindung itu.
"raffles!!,kau akan membayarnya dasar sialan!!!"bentaku pada raffles.
"horraaaaaaa!!!"
akupun menggunakan mantra requiem dan men-summon pure light yg lebih banyak dan besar.lalu menancapkannya di batang raksasa raffles.
"apolo,alberto!!!"
"a-apa ini!?,aku tidak bisa menggerakan tubuhku!"
Raffles pun kembali mengumpulkan energi dikuncup bunganya,tapi energi yg terasa lebih sediki dari yg menghantam lewis tadi.ia pun langsung menembakan energi itu kearah kami,namun berhasil ditepis oleh alberto.
"senior!,bagian vitalnya tidak terletak pada matanya"
"bagaimana kau tahu apolo?"
"aku sudah menebasnya dengan tepat dan sedalam mungkin,namun mata itu pulih kembali seperti semula"
"mungkinkah kuncup bunga dipuncak batangnya itu adalah titik vitalnya?"
"aku rasa tidak alberto.dia tidak akan menaruh titik vitalnya ditempat terbuka seperti itu,terlagi bila digunakan untuk menyerang,,titik vitalnya bisa rusak karena terlalu banyak menahan tenaga"
"aku rasa,karna dia ini terlihat seperti tumbuhan,,mungkin titik vitalnya juga seperti tumbuhan"
"maksudmu apolo?"
"maksud apolo adalah akar,mungkin titik vitalnya ada didalam tanah"
"ohh,begitu.baiklah!,akan kucari!"
"apolo,alberto kalian cari titik vitalnya.jane dan yg lainnya,alihkan perhatiannya.dia mungkin masih bisa menyerang,namun aku akan tetap menahannya dengan pure light"
"baiklah!"
dengan mata sembab bekas air mata,aku terus memfokuskan pada mantraku.
jane dan para priest menyerang dan mengaliah raffles,apolo dan alberto mencari bagian vitalnya.alberto menghancur-hancurkan tanah untuk melihat kebagian dalamnya.sedangkan apolo menancapkan goloknya ketanah untuk merasakan aliran mana.
"ketemu!!"teriak apolo.
raffles pun terkejut mendengar perkataan apolo,ia lekas melapisi salah satu bagian tanah itu dengan puluhan lapis akar.
"heh,kau mempermudahku menemukannya"ucap apolo licik,ternyata ia belum menemukan titik vital raffles yg sebenarnya.
akupun mengubah arah pure light menjadi menyerong kebawah,tepat kuarah lapisan akar itu.
"sialan kau manusiaa!!"raffles bersiap menyerang kami dengar energi dari kuncup bunga dipuncak batangnya.namun alberto melemparkan martilnya dan membatalkan serangannya.
"apolo!!"
sekejap apolo melesat memutar dan meluncur tepat kearah titik vital itu dan menebasnya.namun saat timbul,ternyata titik vitalnya dilapisi oleh kristal hitam.mungkin karna ini mereka dijuluki monscred kristal hitam.
"hahaha,kau hanya menghancurkan kristal hitamku.dan temanmu bertangan satu ini sudah kehabisan tenaga.dan cahaya aneh ini mulai melemah,akan kuhancurkan kau!!"
"benarkah?!"tanpa sepengetahuannya,aku telah mengaliri senjataku yg telah bangkit dengan energi mana.itulah kenapa pure light-nya melemah.akupun melemparkan pedangku pada alberto dan ia pun memukulnya hingga pedangku melesat tepat kearah titik vitalnya.dan seketika menghancurkannya.
"AARRGGHHH,BAJINGAN KAU MANUSIAA!,AKAN KUHANCURKAN KAU!!"
Raffles pun membuka kuncup bunganya dan mengeluarkan energi yg amat besar,ia berniat meledakan kami semua dengan energi itu.namun tiba-tiba ada sesuatu yg menghantam kuncup bunga ug hampir mekar itu.ternyata benda itu adalah tongkat milik komandan vincent yg sudah dilapisi mantra bintang super kuat.mereka telah tiba.
"AARRGGHH,SIALL!!,TERKUTUK KAU MANUSIAAAA!!"
"matilah kau,batang ubi sialan!"
seketika iapun hancur menjadi butiran-butiran hitam dan berterbangan tertiup angin.kami pun tersadar,bahwa kami..,telah menang.ya,kemenangan yg diberikan oleh lewis.
Bersambung....