Rega bercerita panjang lebar, mulai dari dia merencanakan kejutan kembang api untuk Aurel, sampai menyatakan perasaannya dan diterima oleh Aurel. Rega juga menceritakan bahwa ada wanita paruh baya yang mendoakan dirinya agar berjodoh dengan Aurel.
"Serius kamu?" tanya Hari meyakinkan pada putranya.
"Iya pah, Rega mana mungkin bohong," jawab Rega dengan sangat jujur dan menceritakan apa adanya tanpa dikurangi atau ditambahi satu kata pun.
"Secantik apa sih Aurel, sampai kamu dibilang cocok banget sama orang sana?" tanya Hari pada putranya itu.
"Besok kalau Aurel mau Rega ajak, Rega ajak makan bareng di rumah kita biar mama sama papa tau Aurel itu kayak apa," jawab Rega dengan jelas pada papanya.
Hari mengangguk setelah mendengar jawaban dari putranya, tidak lama dalam perjalanan menuju rumah mereka. Rega dan papahnya pun akhirnya sampai di rumah, dan di sana sudah ada mama Rega yang berdiri di ambang pintu untuk menunggu kepulangan putranya dari puncak.