"Mami sudah melakukan hal yang tepat untuk Ferdi mi," ucap Herman.
Rosa mendongak sedikit menatap wajah Herman. "Papi tau. Dia tadi tampak kelelahan, matanya bahkan sampai menghitam Pi," ungkap Rosa, lalu menangis.
"Dia menahan lelahnya karena tidak enak pada kita pasti mi," jawab Herman.
Rosa mengangguk. "Iya Pi," sahut Rosa.
"Yah, kita doakan saja agar dia karirnya di musik semakin bagus mi," ucap Herman dengan tulus. Dan lagi-lagi Rosa menanggapi dengan anggukan.
Ada rasa ketakutan dalam diri Rosa saat ini, yaitu takut Ferdi salah paham dan membencinya. Padahal Ferdi tidak berpikir seperti itu.
Tiba-tiba ponsel Rosa berbunyi. Tertera nama Claudia di sana. Rosa lalu mengangkat teleponnya.
"Halo Clau. Kamu apa kabar sayang?" tanya Rosa terlebih dahulu.
"Baik mi. Papi sama mami apa kabar?" Claudia bertanya balik di ujung telepon.
"Kami baik kok Clau. Ini papi kebetulan juga ada di sini," jawab Rosa.