Friska akhirnya dapat lulus dari kuliah. Walau ia sendiri kecewa, karena mendapatkan IPK yang sedikit. Hal ini juga membuat Yulia, mamanya kecewa.
"Ma, udahlah ma. Friska juga udah berusaha semaksimal mungkin," ucap Nadia. Agar mamanya berhenti menyalahkan Friska.
"Kalau Friska berusaha dengan baik, dia pasti bisa mendapatkan nilai yang lebih baik dari ini," omel Yulia, saat ini Friska juga ada di sana, dengan wajah yang tertunduk.
"Iya ma iya, aku emang nggak sepintar kak Nadia. Puas mama sekarang?" sahut Friska.
"Ya memang. Kamu sih kebanyakan hura-hura nggak jelas, nggak serius kuliah," jawab Yulia.
Mendengar omelan yang bertubi-tubi itu, membuat telinga Friska terasa panas. Ia lalu berlari ke kamarnya. "Mama jahat!"
"Ma. Jangan ngomong kayak gitu dong, kasian Friska," ucap Nadia.
"Biarin aja! Dikuliahin susah payah ternyata nilainya jelek. Mau jadi apa dia nanti?" Yulia lalu bangkit dari duduknya, dan berjalan ke kamarnya.