Setelah itu Nadia menutup teleponnya, dan mengganti panggilan telepon menjadi panggilan video.
"Kamu kok paksa Nadia begitu sih Ron?" tanya nenek.
"Biar tau yang sebenarnya nek," jawab Roni.
Sebuah panggilan video dari Nadia. Roni lalu menggeser tombol hijau.
Mata Roni terbelalak. Lalu berteriak. "WaaAAA!"
Tepat pada saat Roni berteriak. Nadia langsung mematikan sambungan video call. Nadia takut jika nenek melihatnya akan menjadi jantungan.
Nenek menepuk pundak Roni, kali ini agak keras, karena ia kaget. "Roni kamu kenapa berteriak seperti itu?" tanya nenek penasaran.
Roni menunjukkan layar ponselnya kepada nenek, tapi sudah terlanjur dimatikan oleh Nadia.
"Ponselnya mati Roni," ucap nenek.
Roni menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Iya benar," jawab Roni.
"Apa sih ribut-ribut. Ada orang lagi teleponan juga," gerutu Rena. Ia mendekat setelah mendengar teriakkan dari Roni tadi.
"Nenek juga tidak mengerti," sahut nenek.