Roni dan Nadia lalu bertemu dengan coach Hendra. "Tumben ke sini pas jam kerja Ron?"
Karena coach Hendra tahu betul. Meskipun Roni pemilik perusahaan. Ia sangat mencintai pekerjaan, dan bisa memilah waktu antara hobi dan pekerjaan.
"Kebetulan lagi nggak ada kerjaan coach," jawab Roni berbohong. Membuat Nadia mengerutkan keningnya, karena sebenarnya ada.
Seperti biasanya. Latihan diawali dengan berlari mengelilingi ruangan, sebagai pemanasan. Ini entah sudah kali keberapa Nadia ikut latihan boxing, jadi ia tidak mengeluh lagi.
Setelah itu. Mereka latihan sparring. Roni dengan lawan main laki-laki, sementara Nadia dengan teman sparring wanita.
Nadia hanya latihan sebentar. Sementara Roni masih belum puas. Ia bahkan berganti-ganti partner sparringnya.
"Tumben betah banget," keluh Nadia, ia sudah selesai latihan, dan kini menunggu Roni.
"Dia pasti sedang punya masalah kan?" tanya coach Hendra menebak. Sambil menyilangkan tangan.