Nadia menyodorkan tangannya kepada Roni. "Kalau gitu coba cubit lengan aku!" suruh Nadia.
Bagaimana bisa Roni tega mencubit atau melukai wanita yang saat ini sangat dicintainya. "Jangan, nanti sakit!" Roni menepis lengan Nadia.
"Nggak. Lakuin aja!" suruh Nadia lagi.
Bukannya mencubit lengan Nadia. Roni justru mendekati wajah Nadia. Kemudian melumat bibir Nadia dengan lembut.
Nadia yang kaget membelalakkan matanya. Tapi setelah itu ia memejamkan matanya, menikmati sentuhan bibir Roni menyapu bibirnya.
Cukup lama mereka melakukan itu. Sampai pada akhirnya mereka melepaskan diri masing-masing. Karena takut kesiangan.
Roni meraih tisu yang ada di meja. Lalu menggelapkan perlahan di bibir Nadia. "Pakai lipstik lagi sana!" suruh Roni. Melihat bibir Nadia yang telah pucat.
Nadia lalu memberikan lipstik di bibirnya lagi. "Udah," jawab Nadia singkat.
Roni lalu bangkit dari duduknya. "Ayo kita pergi sekarang!" ajak Roni.