Ide yang bagus itu. Saya lapar," ucap Roni. Sementara Nadia masih resah menunggu dokter datang.
Baru saja mau mengambil piring. Ada suara seseorang mengetuk pintu.
Tok! Tok! Tok!
Yang ditunggu sudah datang. Dokter masuk bersama 2 orang suster, tapi dengan Suster yang berbeda dari yang tadi. Mungkin sudah ganti piket.
Dokter lalu memeriksa Nadia dengan stetoskop yang ia kalungkan di lehernya. Nadia tampak tidak sabar menunggu yang dokter katakan. Ia berharap banyak bisa pulang hari ini.
Setelah dokter memundurkan langkahnya dan mencabut stetoskop dari telinganya. Nadia langsung menanyainya. "Bagaimana dok. Apa saya sudah boleh pulang hari ini?"
Dokter tersenyum. "Wah, sepertinya pertanda baik," batin Nadia.
"Iya. Karena kesehatan Anda sudah pulih. Jadi sudah boleh pulang sekarang," jawab dokter.
"Makasih dok," ucap Nadia. Dengan senyum yang sumringah. Keinginannya terkabul. Ia sudah tidak tahan dengan jarum infus yang menempel di tangannya.