"Iya sih, abisnya kak Roni belum punya pacar gitu," ucap Rena.
"Asal jangan jodohin Rena aja," tambah Rena.
Reni memandang wajah Rena lekat. "Emangnya kenapa? Kamu udah punya pacar?" tanya Reni.
Prankkk
Mata Rena membulat sempurna. "Suara apa itu ma?" tanya Rena. Anak dan ibu itu sama-sama kaget mendengar suara yang sepertinya sesuatu benda yang pecah.
"Iya, apa ya Ren? Kayaknya dari dapur," duga Reni.
"Ayo kita lihat ma!" ajak Rena menarik tangan ibunya pelan.
Dugaan Reni benar, sumber suara memang berasal dari dapur. Nenek tidak sengaja menjatuhkan piring.
Nenek berdiri di atas pecahan piring yang telah berserakan di lantai dapur. Tangannya rentanya gemetar. "Reni…" panggil nenek dengan suara bergetar.
Reni kemudian pelan-pelan menuntunnya untuk duduk di kursi meja makan. "Ini nek minum dulu!" pinta Rena sambil meminumkan segelas air putih kepada neneknya.
"Sepertinya nenek sedih karena Roni meninggalkan nenek kemarin," keluh nenek.
