Roni menatap kepergian Nadia hingga bayangannya tidak terlihat lagi. Hanya itu saja yang bisa Roni lakukan saat ini.
Setelah bayangan Nadia telah benar-benar tidak terlihat Roni kembali masuk ke dalam rumahnya.
Roni berjalan dengan langkah gontai menuju ke kamarnya.
Roni sedang malas untuk mandi hari ini. Setelah sampai di kamarnya. Roni memutuskan untuk berbaring sebentar. Mungkin itu bisa membuatnya lebih rileks sedikit.
Tiba-tiba pandangannya mengarah ke sebuah benda tipis, yang berdering dengan nyaring yang ada di atas nakasnya. Roni melirik dengan ekor matanya siapa peneleponnya. Dan ternyata adalah mamanya. Dengan susah payah Roni meraih ponselnya.
Roni itu ia lalu mengangkatnya. "Halo ma?!" sapa Roni terlebih dahulu, dengan nada tak bersemangat.
Tidak ada sapa balik dari Reni. Bahkan suasana sempat hening sesaat. "Ron, Tante kamu meninggal Ron," ucap Reni dengan suara yang bergetar, diikuti tangis yang yang mengekor di belakangnya.