Rena bertanya seperti itu karena ia masih mengharapkan Adit kembali menjadi pacarnya. Ia masih menyukai Adit. Yang nampak lebih tampan dari jamannya SMP dulu.
***
Pagi harinya. Adit membuka matanya yang terasa masih berat. Bagaimana tidak? Ia tertidur jam satu pagi. Dan kini harus memaksakan bangun. Untuk bekerja.
Padahal selama ini. Ia chat dengan Nadia hanya sampai jam sepuluh saja. Karena mereka juga setiap hari bertemu.
Tapi dengan Rena ini berbeda. Ia berada jauh. Hanya dengan chat mereka dapat mengobrol.
Adit melihat ponselnya yang tergeletak. Ia menjadi teringat. Sepertinya chatnya semalam terputus karena Adit ketiduran.
Ia raih ponselnya . Lalu ia buka kembali chatnya dari Rena.
Bangun tidur yang tadinya terasa berat. Sekarang berubah menjadi senyuman tipis yang tidak Adit sadari. Apakah itu karena Rena?
Adit menyesal tidak melanjutkan chatnya. Ia sempat ingin membalas chatnya. Tapi ia khawatir hal itu akan membuatnya terlambat ke kantor.