"Tumben sekali kau mengajakku makan di luar. Ada apa?" Tanya Harry dengan mengunyah french fries.
Audy mengangguk saja dengan wajah yang datar. Kedua matanya terlihat sembab.
"Aku putus dengan Alan."
"What? Kenapa?" Tanya Harry dengan kaget. Yang semula punggungnya bersandar malas di kursi, kini langsung menegak dan kepalanya maju. Sedikit penasaran dengan alasan Audy putus dengan pacarnya.
"Ya begitulah, Harry. Kurasa ini yang terbaik."
"Ck. Sia-sia sekali aku pernah menelpon Alan. Effortmu juga sia-sia sekali sudah datang ke Indonesia dalam keadaan salah paham. Sekarang? Kau putus dengannya. Apa kau tidak menyesal?"
Audy menggelengkan kepalanya. "Ini keputusanku. Kami berdua mulai kehilangan minat bertelepon. Alan dan aku mulai menjauh satu sama lain. Kurasa benar kata mamaku, bahwa lebih penting kuliah dari pada memusingkan sebuah hubungan pacaran yang tidak terikat secara resmi."
"Secara resmi? Bukannya pacaran itu kalian berdua yang meresmikan? Apa maksudnya?"