Kedua pipi Riska sudah seperti tomat rebus. Memerah saat Aditya masih memandanginya setelah ciuman mereka berakhir. Terus dipandangi seperti itu membuat Riska salah tingkah.
"Apaan sih! Minggir." Ujar Riska pelan.
Aditya terkekeh saja. Lalu ia membantu kekasihnya turun dari meja kerja.
"Terus mana martabak madura yang kamu janjiin?" Tanya Riska penasaran.
"Ada. Bentar aku ambilin." Jawab Aditya.
Pria itu langsung menuju ke balik meja kerjanya. Ia merogoh sebuah kantok plastik berwarna putih yang berisi box berukuran sedang.
Adit berjalan ke sofa, karena Riska sudah duduk di sana. Pria itu meletakkan benda yang ia ambil dan mengeluarkan box tersebut dari dalam.kantong plastik putih.
"Kamu bawa pulang aja. Dimakan di rumah."
"Aku mau cobain satu.. isinya apa sih?" Tanya Riska penasaran. Karena ia belum pernah memakan martabak madura.