"Maaf saya ke sini tiba-tiba tanpa menghubungi siapapun atau membuat janji sebelumnya. Karena di kantor segera ada hal lain yang perlu di urus. Jadi perihal kerjasama ini saya urus lebih dulu." Ujar Rafi.
Nea mengangguk. "Ah, iya tidak apa. Anda datang sendirian?" Tanyanya penasaran.
"Benar Mbak. Mas David aktifnya di kantor perusahaannya saja sekarang."
"Ah, begitu ya."
"Oh iya, Mas Ezra juga sudah datang. Namun dia hari ini sibuk mengunjungi beberapa outlet. Dan karena dari awal urusan kerjasama di sini saya yang menangani, jadi saya sendirian ke sini."
Mendengar perkataan itu, Nea langsung mengangguk paham tanpa ekspresi. Ia benar-benar kecewa dengan perlakuan Ezra.
Suasana hatinya kini benar-benar tidak baik. Apa benar ini yang dinamakan penantian tanpa hasil? Nea jadi menyesal pernah mengirimkan surat pada pria itu sebanyak enam surat. Apalagi di dua surat terakhirnya, Nea sampai menggunakan banyak kalimat yang mengandung unsur merajuk dan memohon Ezra membalas suratnya.
