Nea menelan ludahnya pelan. Wanita itu semakin mendekat ke arahnya.
Dengan tatapan penasaran dan sedikit memicing, wanita itu mendekatkan tongkatnya pada dagu Nea. Menyundul ujung tongkat itu sehingga membuat dagu Nea sedikit terangkat.
Dan wanita itu tersenyum. Perubahan ekspresi wajahnya sangat cepat dan unik. Nea malah gagak fokus pada bentuk kedua alis wanita itu yang berbentuk sempurma seperti yang diinginkan semua wanita. Bulu matanya juga lentik dan warna bibirnya merah muda cerah alami.
"Kamu.. Nea Adzkiya ya?" Tanya Wanita itu.
Nea mengangguk saja. "K-kamu siapa? Kenapa aku harus ada di sini karena undanganmu?"
Wanita itu terkekeh pelan. "Hei, aku hanya mengundangmu saja tau! Kamu sendiri yang bersedia datang ke sini dan mengikuti langkah-langkah yang kuberi. Dasar, malah nyalahin aku."
Nea melotot. Ternyata bahasa wanita itu seperti kebanyakan manusia pada umumnya. Tidak terlalu formal, namun terdengar seenaknya dan asik.