Tidak ada cara ampuh untuk meredakan rasanya patah hati.
Healing? Beli makanan lezat? Atau berteriak kencang-kencang di ruang karaoke VIP? Ah, atau berteriak kencang di atas bukit curam? Sepertinya opsi keempat itu juga mempercepat keinginan mati. Karena ingin terjun ke bukit curam itu jika pikiran sedang kosong.
Bagi Nea, itu semua tak berguna. Melakukan cara apapun untuk bisa terbebas dari tekanan patah hati itu hanya satu baginya, yaitu menangis sepuasnya sampai tertidur. Tidur adalah cara paling ampuh untuk melupakan semua hal selain dengan cara mabuk.
Dan kini kedua tumit kakinya terasa sangat pegal. Salahnya sendiri sok-sokan kabur meninggalkan Gilang seperti adegan dalam film-film. Salahnya sendiri juga yang mengenakan sepatu heels di hari Jum'at yang baginya tidak berkah ini. Ah, bercanda ya.
Nea menghembuskan napas panjangnya ketika melihat halte bus dari jaraknya berjalan sekitar sepuluh meter lagi.
