Nea bingung pindah ke mana. Jadi ia berbalik ke kanan saja, ingin menuju ke sisi selatan.
Namun baru sempat ia berjalan beberapa langkah, ia melihat Gilang yang menggunakan jaket abu muda, celana hitam, dan sebuah topi hitam. Nea terdiam dan menghentikan kedua langkahnya. Ia mengamati Gilang yang berinteraksi dengan seorang perempuan yang tingginya lebih pendek darinya. Siapa perempuan itu dan mengapa sedang bertemu Gilang di taman kota? Bukankah Gilang katanya sedang ada meeting penting di kantor?
Sebenarnya masih samar bagi pandangan Nea. Apakah wajah itu benar-benar Gilang atau bukan. Tapi Nea yakin itu Gilang.
Gilang tampak bicara serius pada perempuan yang ia temui itu. Raut wajahnya bahkan ekspresi yang tidak pernah Nea temui ketika pria itu sedang bersamanya. Ekspresi wajah Gilang saat ini seperti sedang marah, frustasi, hingga Nea mampu melihat gurat otot leher yang menegang.