Alhasil, karena ia memang kelaparan dan tak punya bekal juga, apalagi harus beli dulu ke luar dari gedung rumah sakit. Jadi Riska menerima ajakan Aditya.
Entah Adit memang sudah merencanakannya atau tidak, Riska tak memikirkan hal itu. Yang penting sekarang sudah terpampang banyak makanan di hadapannya.
Ada dua rice bowl porsi memuaskan. Berupa rice bowl beef teriyaki yang dilengkapi selada segar dan tumis sayuran yang menggunakan saus tiram. Hm, tampak lezat sekali.
Sayangnya Riska tidak peka dan berpikir jauh. Jika ia sadar, ia yakin bahwa Adit memang sudah merencakan order makanan yang jumlahnya dua porsi semua. Termasuk minumannya dan camilannya.
Di pikiran Riska sekarang, memang murni sedang ditraktir makan oleh dokternya. Ah, kalau jadi Riska seharusnya sadar saja ya.
Adit tersenyum ketika melihat Riska makan dengan lahap. Mereka duduk berhadapan dengan Nyaman. "Kamu juga melewatkan jam makan malam ya?" tanyanya basa-basi.