"Mau mampir?" Tawar Nea ketika kedua tangannya menyodorkan helm bogo pada Gilang. Mengembalikan helm tersebut pada pemiliknya.
Gilang menggelengkan kepalanya. "Sudah malam. Aku tahu itu itu cuman basa-basi saja.." kekehnya. "Istirahatlah dan tidur. Salam untuk Om Dika dan Tante Hana." Imbuhnya.
Nea mengangguk. "Ya udah, kalau gitu hati-hati di jalan ya Lang. Kabarin kalau udah sampai di rumah. Jangan ngebut, oke?"
"Siap bu bos."
"Dih, ya udah sana."
Gilang terkekeh. "Iyaa, ini juga mau di gas. Kamu dulu tuh yang masuk ke rumah."
"Ya kamu duluan lah yang cabut."
"Aku gak akan gas motor ini kalau kaMu masih berdiri di sini. Gih, masuk duluan. Kasian tuh ntar kulitnya kena gigit nyamuk."
Nea tertawa geli. Rasanya geli sekali mengetahui dirinya dan Gilang saat ini sangat mirip seperti pasangan kekasih yang lempar-lemparan tindakan, yang satunya menyuruh segera pulang, yang satunya menyuruh segera masuk ke dalam rumah dulu.