Kedua mata Nea terbuka secara perlahan. Langit-langit kamarnya lah yang selalu jadi pemandangan pertama saat ia terbangun. Karena Nea memang sering telentang saat tidur dari pada miring.
Ada aroma wangi yang membuatnya segera terduduk.
Bukan aroma parfum, melainkan wangi khas masakan yang baru saja matang. Sepertinya masakan itu mengandung banyak rempah-rempah dan yang paling jelas tercium adalah baru serai dan kunyit.
Sebelum keluar dari kamarnya, Nea membuka jendela kamar terlebih dahulu agar sirkulasi udara pagi langsung masuk memenuhi ruang kamarnya. Ia juga merapikan ranjangnya dan kembali tersenyum saat ia mengingat kedekatannya dengan Ezra.
Meskipun ciuman itu terjadi di dalam dunia mimpi, namun Nea masih bisa merasakan lembutnya pagutan bibir Ezra pada permukaan bibirnya.
Hatinya berbunga-bunga. Apalagi jika mengingat hari ini adalah hari yang sangat ditunggu-tunggu. Setelah sarapan Nea akan bergegas ke rumah sakit.
Dan tentu saja sekarang ia harus mandi dulu.