Kinan melihat Riska yang sedang melepaskan sebuah cincin emas putih bermata satu dari jari manis tangan kirinya. Disertai tetesan air mata yang turun lagi. Dan cincin itu diletakkan pada meja nakas yang berada di samping brankar pasien.
Kinan melihat jelas Riska masih menangis di dalam sana sambil melihat pasien tersebut yang sedang tidak ada wali satupun menemani pasien itu.
Siapa pasien yang Riska tangisi itu? Mengapa perempuan itu menangis tersedu dan melepaskan sebuah cincin setelah bertemu dengan David? Apa hubungannya dengan semua itu?
Kinan langsung berjalan mundur. Ia tidak mau ditatap curiga oleh beberapa perawat dan dokter yang melewatinya.
Gadis itu langsung berjalan menuju meja resepsionis yang berada di dekat situ. Kinan berpura-pura sedang menyapa beberapa perawat yang ada di meja resepsionis itu. Ia bersikap ramah dan akhirnya larut dalam obrolan menyenangkan tersebut.