Setelah makan malam, Kinan masuk ke dalam kamar Kevin. Ia tersenyum ketika melihat adiknya yang fokus membaca beberapa buku pengetahuan sains, biologi, dan semacamnya.
"Istirahat, Vin." Kata Kinan sambil memeluk kedua bahu Kevin dari belakang.
Kevin tersenyum dan mengelus tangan kakaknya. "Nanti, Kak."
"Nggak capek matanya? Sejak SMA kamu begini. Sampai sudah minus berapa itu mata kamu?"
"Hehehe, empat bulan lalu ganti kacamata. Jadi minus empat."
Kinan mendengus kesal. Ia beralih duduk di tepi ranjang Kevin. Lalu menghela napasnya jelas. "Istirahat aja. Nggak perlu terlalu dipaksakan. Kamu itu udah pinter. Gak terlalu banyak baca dan seketat itu juga gak masalah. Pentingin diri sendiri dulu, baru orang lain." Kata Kinan.