Nea tersenyum kecil. "Kalau gitu langsung ke inti saja. Jangan bahas orang lain." Tandasnya yang masih sensitif. Membuat Ezra yang terkekeh langsing kicep diam.
Ezra jadi berdehem pelan. Mendadak tenggorokannya tercekat. Ternyata memang begini resikonya kalau sedang bicara dengan wanita yang masih marah dan sensitif. "Ah, maaf." Ujarnya pelan.
"Hm, mau mulai dari mana?" Tanya Nea sambil bersedekap dada. Namun sikapnya terlihat santai dengan duduk bersandar seperti sedang menikmati udara.
Padahal sebenarnya Nea menahan diri agar tidak terlihat bahwa ia sedang gugup. Gugup dan ingin melarikan diri sekarang juga.
Kalau bisa, Nea rasanya ingin nyungsep saja atau tenggelam ke dalam bumi dan muncul di tempat yang berbeda. Sehingga ia bisa melewatkan momen yang menurutnya menegangkan ini.