Sampai di kafe setelah drama malas memesan taksi online, Nea baru saja menghabiskan satu gelas kaca lemon tea dengan banyak es batu. Cuaca memang semakin panas dan Nea tadi memang kepanasan saat berada di halte bus.
Nea jadi kapok berdiam di sana tanpa tujuan. Alhasil ia sangat kehausan saat sampai di kafe di jam setengah sebelas pagi.
"Mbak, lain kali fast respon dong. Investornya tadi hampir marah. Rapat batal, diskusi batal. Rasyid hampir aja uring-uringan." Ujar Lita yang sambil menaruh sebotol air mineral dingin untuk Nea.
Nea nyengir tanpa dosa. "Hehe. Maafin lah yaa.. aku tadi bener-bener lagi nemuin situasi yang nggak terduga tauk Ta.. Gilang nyamperin aku."
Dan Lita jadi melotot. "Astagaaa.. pria brengsek itu ketemu sama Mbak Nea? Ngapain Mbak? Minta apa? Balikan? Jangan lah Mbak. Masa iya balikan terus dia ngacangin cewek yang dia hamilin."
"Hush!! Pertanyaanmu tuh gak bener semua. Pelan-pelan kenapa sih.."
"Hehe..aku ikutan worry mbak."