"Ikutan makan. Jangan ngeliatin!!" Sungut Kinan.
David terkekeh saja. Baginya Kinan semakin imut kalau ngambek, marah, atau merajuk. "Aku sudah makan. Itu kan makanan buat kamu."
"Kenapa gak chat dulu sih!"
"Kelamaan. Kamu kan tukang lama balas chat. Kalau udah tahu ruangan kerjamu, ya kenapa musti tanya dulu."
"Ya kan masa kamu gak mikir atau ngira-ngira dulu. Bisa aja aku sibuk sama pasien yang konsul dan--"
"Kin, udah jam segini. Ini sudah jam lima sore. Aku tahu kesibukanmu itu di jam berapa. Masih hafal. Jangan ke mana-mana ngomongnya. To the point, mau tanya apa?"
Kinan terdiam. Ia melotot pada David sambil mengunyah potongan terakhir kimbabnya.
Lalu ia segera menelan kunyahannya. Kemudian menatap David lagi sambil menghembuskan napas pelan. "Kenapa masih mau ketemu aku? Bukannya di antara kita bertiga udah diselesaikan?" Tanya Kinan yang kali ini serius. Karena baginya, kejadian hari Sabtu lalu sudah cukup usai antara dirinya, Ezra, dan David.