Baru harum lavender menyeruak di kedua lubang hidung Nea saat ia membuka pintu kamar pribadinya dan masuk ke dalam.
Ya. Hari ini gadis itu sudah diperbolehkan untuk pulang. Pemulihan Nea ternyata sangat cepat. Tidak jadi besok pulangnya.
Hana tersenyum dan tangan kanannya masih merengkuh pinggang belakang putrinya. Karena menemani Nea yang jalannya masih pelan. Efek koma lima belas hari, kedua kaki Nea jadi sering kesemutan dan panas dingin. Karena cukup lama juga tak dibuat bergerak lincah seperti biasa.
"Istirahat yaa.. nanti waktunya makan siang mama bangunin." Kata Hana.
Nea mengangguk saja seraya menerima pouch kecil dari Hana. Berisi ponsel, dompet, dan beberapa kartum atm miliknya.
Dika sedang memasukkan mobil ke garasi. Sedangkan Hana langsung memberi ijin masuk bagi wanita bernama Idah yang berusia tiga puluh tahunan. Masih terlihat muda karena mudah senyum dan kulitnya sehat.