Kini Dika dan Hana duduk bersampingan di depan meja kerja Dokter Fadly. Mereka berdua menunggu Dokter Fadly menjelaskan hasil pemeriksaan dari tubuh Nea.
Dan tadi setelah keluar dari laboratorium, Nea langsung dibawa ke kamar rawat untuk dilakukan rawat inap. Gadis itu dipasangi alat oksigen di hidung dan mulutnya. Cairan infus juga diganti secara berkala. Untungnya, ia tidak membutuhkan bantuan dari alat medis lainnya. Karena kondisinya baik-baik saja.
Sebelum memberikan penjelasan, Dokter Fadly menarik napas dan menghembuskannya pelan. Keraguan terlihat jelas di wajahnya. Membuat Dika dan Hana saling berpegangan tangan karena takut mendengar sesuatu yang tidak bisa mereka terima secara mendadak.
