"Ney, inget kan kalau aku pernah bilang. Kalau misal aku menyerah sebelum dua bulan, aku akan bilang ke kamu."
Nea mengangguk. "Ya?"
"Sekarang sudah satu bulan. Gimana sih perasaan kamu sekarang? Bisa kasih tahu gak seberapa besar peluang untukku nantinya?" Tanya Gilang serius.
Mendengar pertanyaan itu, Nea langsung meletakkan tusuk sate yang daging ayamnya baru ia gigit setengah tusuk.
Gadis itu menelan kunyahannya terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan Gilang.
"Gilang, jujur saja hingga detik ini perasaanku masih sama. Sepertinya aku belum bisa memiliki perasaan yang sama denganmu. Aku minta maaf jika membuatmu selalu menunggu, kecewa lagi, kemudian berusaha lagi. Aku juga selalu meminta pendapat Papaku. Dan kurasa, aku tidak bisa memaksakan perasaanku. Aku juga sudah berusaha. Namun kedekatan kita bagiku layaknya sebuah hubungan persahabatan. Bukan hubungan khusus seperti banyak pasangan di luar sana."