Chereads / Between Hope and Karma / Chapter 11 - I'm Starting Like Crazy People

Chapter 11 - I'm Starting Like Crazy People

Muka kucel dan baju penuh keringat setelah lari dari Andy. Aku melihat sekeliling semua dengan tatapan seperti akan siap membunuhku dengan kata-kata mereka. Tapi siapa sangka..

"Permisi " Kataku sambil menundukan badan dan duduk sebelah Manta

"Kemana aja kamu Thi ? aku tunggu lama sekali nongolnya" Tanya Manta

"Kamu sih nggak bilang kerumah tau gitu kan tadi aku langsung pulang" Jawabku ke Manta

"Tangan kamu kenapa pegelangannya merah ? Kamu kenapa lagi alergi?" Tanya Manta

"Ehh.. ini ? iya aku gatal tadi pagi" Aku berbohong pada Manta agar Manta tidak salah paham juga dengan Andy

"Sudah dikasi salep ? " Tanya Manta

"I..ya sudah tadi , kamu kok tumben kesini tanpa bilang ?" Tanyaku ke Manta mengalihkan pembicaran dan menghidari percakapan tentang Andy.

"Aku ngajak kamu keluar Thi , temani nyunset ya mumpung belum jam" Kata Manta

"Oke bentar aku ganti baju dulu " Jawabku '

Aku masuk kedalam kamar , rasanya seperti sudah mau mati dengan tatapan tadi, ternyata hanya bertanya aku dari mana syukurlah otakku menjadi tidak panik mode. Manta ditemani oleh adikku yang perempuan dan mereka berdua memang sudah akrab jadi gampang sekali untuk Manta mencari topik obrolan.

Aku keluar dan berfikir untuk tidak mengaktifkan notif handphone beharap Andy tidak mengangguku sementara waktu karena aku muak dengan omongannya.

"Yuk Ta kita berangkat " Kataku pada Manta sembari kita berpamitan dengan kedua orang tuaku. Berbegas kami berangkat agar bisa melihat sunset tepat waktu.

---------------

Sampai dipantai Manta tidak banyak cerita tetapi hanya mendengarkan cerita dari Andy versiku saja dan apa yang aku katakan ke Manta hampir semuanya aku berbohong dan aku tutupi. Manta hanya mendengarkanku cerita tidak lama aku merasakan hpku bergetar . Aku cek ternyata itu adalah Andy , kubiarkan notif itu dan berusaha tidak memperdulikan Andy sembari aku mematikan hpku.

"Thi ? Santhi? Thi ?" Panggil Manta sambil mejentikan jarinya didepan wajahku yang sedang bengong.

"Ehh... iya ya ? Apa?" Kataku agak kaget

"You Oke? Kamu kenapa sih bengong nggak jelas ?" Tanya Manta memperhatikanku dari tadi

"Aku nggak bengong cuman diem aja Ta " Jawabku menutupi diriku yang sedang benar-benar bengong

"Bohong kamu ? Matamu jika berbohong akan bulat dan tambah besar" Jawab Manta seakan sudah hafal dengan semua gerak-gerikku

"Oke aku tidak bisa berbohong padamu Ta, kamu hafal aku bahkan gerak-gerikku melebihi orang tuaku" jawabku dengan nada suara makin mengecil

"Iya aku tau makanya kamu kalau ada apa-apa jangan diem cerita semuanya sama aku" Kata Manta sambil menatapku yang sedang menundukan kepala

"Mau cerita tapi takut , nanti jika aku siap aku akan cerita ke kamu Ta " Jawabku sambil menghela nafas panjang.

"Baiklah aku ada untukmu kapan pun pasti selalu menyemangatiku"Jawab Manta

Lalu tidak berselang lama aku ingin sekali pulang kerumah dan beristirahat untuk besok sudah hampir selesai semester 1 dikelas 11 ini aku lalui dengan semua rintangan. Akhirnya Manta memutuskan menghantarku pulang agar aku merasa baikan. Entah kenapa aku merasa ada beban dikepalaku , tiba-tiba aku menangis dijalan sambil tanganku terus memegang jaket Manta dan dia sadar tetapi membiarkan aku menangis dan menyerahkan pundaknya yang aku senderi dari belakang. Lama dijalan dan terus menangis aku terdiam sejenak dan berfikir ada apa dengan diriku ? aku merasa seperti gila sendiri. Menangis lalu tertawa entah kenapa cobaan berat ini terjadi padaku.

------------------

Tidak berselang lama saat perjalanan pulang dekat lampu trafic light terakhir aku seperti merasakan ada sesuatu yang aneh . Aku pun menyuruh Manta untuk ngebut dan Manta bertanya-tanya dan sadar jika kita sedang dikejar oleh satu motor yang larinya begitu kencang.

Diam dan mulai deg-degan aku dan Manta berusaha lewat jalan tikus agar tidak diikuti aku seperti tau siapa dia. Dia terus mengikuti dan aku pantau dispion motor Manta , sudah sangat dekat dengan rumahku tiba-tiba orang itu memanggilku.

"Woii.. berhenti Kierra ? Kierra Prasanthi ? Cepet berhenti"

Sangat sadar itu adalah Andy aku berusaha untuk tidak menoleh kearahnya dan aku fokus dengan Manta. Manta berkata itu Andy kan Andy? Aku hanya menjawab iya dan berkata untuk cepat sampai rumah.

Akhirnya ditikungan rumahku Manta berhasil dihadang oleh Andy. Aku ingin lari tetapi kakiku seperti tertahan. Aku tidak ingin Manta celaka dan Andy menyuruh aku naik keatas motornya tidak lupa dia menyuruh Manta untuk mengikutinya. Ingin berteriak tetapi aku tidak bisa.

"Kamu ? Gini kerjaan kamu ? Kamu keluar dengan cowok lain tanpa sepengetahuanku ?" Tanya Andy dijalan.

"Aku sudah pernah memberitahu dia itu sahabatku bahkan orang tuaku pun tau " Jawabku dengan jantung hampir copot dan aku kode Manta yang dibelakangku memakai bahasa tangan agar ditikungan ke 2 dia bisa kabur dan memberitahu orang tuaku.

"Sekali cowok mau dia sahabat mau nggak dia tetep berjenis kelamin laki-laki kan ?" Tanya Andy

"Iya laki-laki tapi dia sahabat terbaikku dia selalu ada disaat aku susah atau senang dia selalu menghiburku " dari kacamataku aku memantau motor Manta deket tikungan dan kode dia terus menerus tanpa diketahui Andy.

"BODO AMATT!!!!!!" Kata Andy

Aku melihat Manta berhasil melarikan diri aku pun lega karna Manta selamat dari kejaran orang aneh ini. Aku pun merasa Manta sudah memberitahu kedua orang tuaku lewat adikku. Entah bagaimana aku dan Manta selalu konek dan tidak bertolak belakang. Aku merasa sedikit aman dan aku ingin orang rumah mencariku dan menghentikan aksi Andy ini. Berdoa dan berdoa itulah yang aku lakukan sepanjang jalan dengan Andy.

Sadar Manta tidak dibelakang lagi Andy bertanya dan memutar balik motornya.

"Kemana dia Br*ngsek!!!! " Tanya Andy sembari marah. Aku diam dan berdoa agar Manta pulang kerumahku atau sudah jauh dari daerah rumahku. Andy pun berhasil mengajak aku ke pantai tempat dia biasa membawaku.

'AKU TAKUT PADAMU' kataku dalam hati dan benar-benar menangis.

"Kamu gila ya ? main culik-culik anak orang ? " Kataku pada Andy

"Nyulik ? Aku ini pacarmu ? apakah pacarnya menculik pacarnya sendiri ?" Sahut Andy dengan muka kesal

"BOD*H!!!! Kamu tidak ijin dengan orang tuaku dan kamu pun sudah sering mengacuhkan mereka" Jawabku dengan kesal

"Sejak kapan kamu mulai berani membangkang aku seperti ini ? Aku pelet kamu tau rasa" Kata Andy

"Pelet aja kalau berhasil" Jawabku

"Aku akan menghantarkan kamu pulang tapi kamu tidak boleh berhubungan lagi dengan Manta itu " Tanya Andy.

Aku diam dan dia mengantar aku pulang . Tetapi, Andy hanya mengantarku sampai depan gang rumah sedangkan aku masih harus jalan jauh menuju rumahku. Andy terlihat takut dengan orang tuaku. Aku berfikir bahwa Andy gila denganku atau aku yang tergila-gila dengan Andy?