Chereads / Between Hope and Karma / Chapter 13 - Tidak Mungkin!!

Chapter 13 - Tidak Mungkin!!

Kring...kring....kring (Siswa atas nama Kierra Prasanthi harap keruang WaKepSek) Semua mata dikelas tertuju padaku seolah bertanya anak ini pembawa masalah dikelas.

"Buruan sana kamu dipanggil" Kata Misya

"Iya cepet biar masalah selesai" Kata Naila

Aku berjalan sambil menunduk dan menahan air mata. Aku menemui Bu WaKepSek dan aku diberitahu ternyata aku menang lomba Sastra Bahasa dan mendapatkan juara harapan 1 walau tidak dapat piala tapi sudah membuat aku bisa tersenyum dengan sertifikat yang aku dapatkan. Selepas dari ruang WaKepSek aku pulang tanpa bertanya atau menghantarkan Vina . Karena Vina pun mulai menjauh dariku.

"Ehhh.. jangan bawa masalah lagi kamu dikelas ya, kita semua lelah dengar kamu hampir setiap hari kena masalah" Kata Misya

"Aku?Aku yang punya masalah kalian tidak akan kena tenang saja"Jawabku sambil membereskan tasku bersiap akan pulang kerumah.

"Baguslah kamu berwenang disini dan terpandang jika satu masalah mengenaimu, maka satu kelas yang akan jelek" Saut Misya kesal.

Aku tersenyum dan menundukan kepala dan badanku tanda meminta maaf. Aku lari keluar ruang kelas membawa tas dan handphoneku, serta ak menahan air mata. Tanpa sadar aku tepeleset didekat tangga dan aku beruntung tidak sampai mengelinding seperti bola. Aku melihat kebelakang tidak ada orang lewat aku bangun pelan-pelan dan air mataku sudah menetes deras. Aku berlari menuju parkiran sekolah.

Aku merasakan dunia bak neraka yang perlahan menelanku. Aku pun membujuk Andy tanpa sepengetahuanku ternyata Andy adalah seorang anak yang sudah putus sekolah sejak lama.

ting..ting...ting..(notif chat dihpku)

I : (Intan) & K : (Kierra)

"Pagi dik , masih ingat Kakak? Ini kakaknya Andy"

K :"Iya masih Kak Intan ya ? kenapa kak?"

I : "Kamu sudah tau kan statusAndy sekarang seperti apa?"

K : "Maksud kakak apa ya ?"

I : "Andy sudah putus sekolah sejak kelas 2 SMP . Sama sekali tidak ingin melanjutkan lagi" Kaget aku terdiam tanpa kata berusaha mencerna kata itu diotakku. Andy ternyata berbohong besar padaku. Aku pun sering membohongi dia bukan kita impas begitu fikiranku. Aku hanya membaca chat Kak Intan dinotif saja. Aku langsung menghubungi Andy.

K : "Andy mau ketemu bisa ?"

A : "Iya bisa , mau jam berapa ?"

K :"Sekarang bisa ? aku perlu ngomong sama kamu"

A :"Oke ketemu ditempat makan biasa ya , aku lapar"

K : "Maaf , ketemu biasa saja . Aku lagi datang bulan males makan"

A :"Terserah"

Aku tidak read lagi chat Andy dan langsung berangkat menuju tempat ketemu biasanya dengan Andy. Ternyata aku sampai lebih duluan dari pada Andy. Aku menunggu sekitar 15 menit disana sambil berfikir apalagi yang akan terjadi setelah ini.

Tak lama kemudian Andy datang.

"Sudah dari tadi ?" Tanya Andy

"Iya lumayan sih " Kataku singkat

"Kenapa ? Ada yang mau diceritakan ?" Tanya Andy

"Justru aku ingin bertanya padamu , kamu menyembunyikan sesuatu ?" Tanyaku

"Sembunyi? sembunyi apa ? tidak ada bahkan saat aku mengenalmu kamu sudah mengetahui aku lebih dari yang aku tau " Sahut Andy

"Are you seriously ?" Tanyaku memancing Andy

"Iya aku serius kamu kenapa sih ?introgasi gini ?" Tanyaku

"Aku cuman ingin kamu jujur padaku aku berjanji tidak akan marah denganmu" Sahutku membujuk Andy untuk jujur

"Mau kamu apa ? Aku sudah jujur kamu tidak percaya padaku ? Kamu sudah bosan denganku ? sana jadi L*NTE lagi aja " Kata Andy sembari marah

"Kok kamu yang marah harusnya aku yang marah karena dibohongi dan kamu tau sifatku adalah orang yang tidak bisa marah dan hanya bisa sabar" Jawabku keAndy

"Aku bisa mencari orang lebih dari kamu dan itu yang kamu mau ?" Tanya Andy

"Kok kamu ngegas sih ? Aku bertanya pelan-pelan , mungkin otakmu isinya batu aja kalik ya ?" Sahutku sudah mulai memanas

Tidak ada kata untuk berfikir aku menjebak Andy dengan berkata bahwa aku dan Manta adalah pacarnya lama tapi backstreet . Niatku agar Andy mau mengaku. Akhirnya Andy marah dan berkatalah dia bahwa dia adalah seorang anak yang putus sekolah akibat kekerasan Ayahnya. Aku diam dan berkata pada diriku ' oke i know kamu adalah seorang yang broken home'. Lama diam aku pamitan dan minta maaf pada Andy karena telah memancingnya tanpa dia peduli kataku dan aku langsung cabut pulang kerumah.

-------------

Malam tiba..

"Kierra makan dulu " Kata Ayahku

"Iya Pa , Kierra keluar sekarang" Turun dari jendela kamar dan mengusap air mataku

"Sini cepetan" Sahut Ayahku

"Iya Pa sabar masih ikat rambut " Jawabku sambil mengikat rambutku keluar

Aku malam ini makan dengan Ayahku. Ayahku pun banyak memberitahuku agar aku bisa menjaga diri dan agar semua masalah selesai tepat waktu. Aku makan sambil menangis entah kenapa air mataku tiba-tiba menetes.

Seusai makan aku langsung masuk kamar dan mengunci pintu hpku rame notif dari Andy tetapi aku berusaha mengacuhkannya. Tok...Tok..Tok..(pintu kamarku diketuk oleh Ayahku) Kierra bangun Nak, Kakak Tito akan pulang dari Jepang dan akan sampai dirumah malam" Ayahku memberitahuku dari balik pintu

"Benarkah, apakah dia menelpon?" Tanyaku langsung bergegas bangun membuka pintu

"Iya baru dia kabari" Sahut Ayahku

Senang amat sangat senang karena Kak Tito akan pulang kerumah lagi setelah 1 tahun bekerja diNegeri Sakura itu. Nama panjang dia adalah Tito Putra Wibawa . Panggilannya Tito dia adalah Kakak sepupuku tapi berasa Kakak kandungku karena selalu menjagaku dari kecil dan selalu menemaniku kemana saja aku mau.

-----------------

Aku berfikir Kak Tito belum genap setahun diJepang kenapa sudah mau kembali ke Indonesia. Aku tersadar Kak Tito pasti tau kondisiku sekarang dan diminta untuk kembali kerumah . Aku mulai merasa bersalah pada Kak Tito dan aku menjadi penghambat dia untuk mencari pekerjaan.

Aku membuat tugas sembari menunggu Kak Tito pulang dan jika aku masih dengan Andy pasti Andy marah besar karena dia tidak suka dengan Kak Tito.

Tiba-tiba aku mendengar seperti ada suara roda koper yang sedang diseret. Langsung berlari keluar rumah dan aku berteriak kencang malam itu.

"Kak Tito" Berlari menghampirinya dan memeluknya

"Heii.. Bagaimana kabarmu ? apakah baik-baik saja ?" Tanya Kak Tito sambil mengelus kepalaku

"Yah sedikit" Jawabku sambil membantunya untuk membawa kopernya.

Masuk kedalam rumah dan dia pun disambut oleh seluruh keluargnya dan keluargaku. Setelah lama berbincang dia pun membuka kopernya dan berisi beberapa buah tangan yang dia bawa dari Negeri itu. Sebelum memberiku dia bertanya padaku.

"Maaf ya Kakak nggak bisa belanja banyak karena takut tidak lolos di BEACUKAI" Kata Kak Tito

"Iya nggak bawa juga tidak apa selagi kakak itu selamat sampai di Indonesia itu sudah membuat semua gembira" Jawabku dengan sangat senang

"Tapi ini Kakak punya Baju khas tradisional Jepang , Kakak mampir nih ke pasar gitu disana kayak pasar malem disini banyakoleh-oleh disana. Kakak liat ada Yukata biru dan ingat kamu suka warna biru jadi Kakak beliin kamu satu dan buat Kak Ina satu yang pink" Kata Kak Tito sambil memberikanku 2 Yukata.

"Terimakasih" Kataku pada Kak Tito sambil berjalan menuju Kak Ina adik kandung Kak Tito.

Lucu dan imut itu yang bisa aku katakan karena aku baru pertama kali ini mendapatkan hadiah dari Jepang . Aku tertawa karena tidak bisa memakainya akhirnya memanggil Kak Tito.

"Kak Tito ini ada lobangnya yang mana buat tangan nih banyak gini ? terus panjang gimana aku jalan ?" Kataku sambil semua keluarga menertawaiku

"Sini tak bantu pakein ribet amat tapi kamu lucu pake baju itu "Sahut Kak Tito sembari ikut menertawaiku.

"Aku kan nggak ngerti maklum kudet" Jawabku sambil tertawa kecil.

Kak Tito membantuku dan aku melihat diriku seperti Anime kartun khas Jepang dan mulai berangan-angan. Melihat diriku tertawa aku pun tersadar bahwa aku hidup bukan untuk satu orang saja tetapi aku senang bisa membagi kebahagiaanku pada semua orang terdekatku.

...

Tetapi ini hanya berlaku sesaat aja dan kebahagiaan itu tidak selamanya aku temukan.