Chereads / MAFIA And VEILED GIRL / Chapter 30 - 30. Nona?

Chapter 30 - 30. Nona?

"Apa!?" pekik mereka berdua menatap tak percaya ungkapan jujur tangan kanan tuan mereka itu.

"Tenanglah ... aku tau aku salah," ucap Harry kemudian.

"Kau memang salah." -Mike.

"Kau bahkan tak pernah dekat dengan wanita tapi malah mendekatkan tuan dengan wanita. Harusnya kau bertanya dulu padaku." -Erix.

Lagi-lagi Harry harus menghela napas. "Aku tau, Mike. Dan kau Erix ... ucapanmu salah. Aku pernah dekat dengan beberapa wanita sebelumnya," sanggahnya tak suka disudutkan kedua temannya itu. Dan tentang ia dekat dengan wanita ... itu memang benar adanya. Hanya saja ia tak suka itu terjadi lagi. Berbeda dengan Erix yang memang pintar membodohi para kaum hawa.

"Ya. Kau memang dekat dengan mereka tapi pada akhirnya, mereka pergi sebelum kau benar-benar dekat. Menyedihkan," ejek Erix dengan tatapan prihatin pada Harry. Sementara Mike tersenyum mengejek menanggapi ucapan benar Erix tentang Harry.

Harry menghela napas panjang. "Terserah. Aku hanya ingin melihat tuan membuka hatinya untuk orang lain. Apa itu salah?"

Mike langsung menggeleng. "Tidak. Niatmu memang tidak salah tapi caramu mendekatkan yang aku tak setuju," ungkap Mike tanpa mengalihkan pandangannya dari TV 40 inci yang menempel di dinding ruangan.

"Kau benar, Mike. Hatiku bahkan sakit melihat wanita cantik itu sudah tak bernyawa sekarang. Astaga ... wanita pujaanku hilang satu sekarang," keluh Erix penuh drama yang lantas dijitak oleh Mike. Ia agak meringis tapi itu sudah biasa terjadi. Jadi percuma jika ia melontarkan kata-kata tak terima pada Mike, pria itu akan menanggapinya dengan bola mata yang berputar.

"Sudahlah. Aku tak peduli. Sekarang bagaimana aku minta maaf pada tuan?" tanya Harry. Ia memeringsutkan tubuhnya di atas sofa dengan terus menghela napas dengan pikiran yang penuh akan kesalahan yang ia perbuat.

"Mungkin kau harus menebusnya dengan kematian."

Harry melotot tak percaya mendengar jawaban tak acuh yang Mike lontarkan. Ia lantas menatap Erix. Meminta jawaban lain yang bisa menenangkan hatinya yang sedang ketakutan.

Erix mengedikkan bahunya. "Mungkin Mike benar."

Harry menghela napas frustasi. Otaknya bahkan tak bisa membayangkan wajah dingin tuannya dengan tatapan menusuk terus menatapnya. Smirk-nya yang menyeramkan serta kedua tangan yang sudah membawa pistol akan membidik tepat di jantungnya. Astaga ... ia benar-benar tak sanggup melihatnya. Apalagi tuannya kemarin langsung pergi begitu saja meninggalkan Harry yang menunggu di luar apartemen Eille dengan tatapan yang ... ah menyeramkan sekali. 

Ya tuhan ... Harry kau melakukan kesalahan besar pada tuan agungmu.

"Tidak ... apa aku harus mati sekarang? Ya tuhan ... aku tak sanggup menjalani hidup ini."

Erix dan Mike hanya menatap prihatin pada Harry yang sedang pusing memikirkan masalah dengan tuannya. Bukan mereka tak peduli pada teman, hanya saja mereka tak mau ikut campur urusan pribadi tuannya yang sangat disayangkan malah Harry urusi. Pria itu benar-benar telah merusak suasana hati tuannya. Padahal ia yang selalu mengetahui apa saja tentang tuannya. Dan ya ... Berakhir seperti ini. Dunia memang berbalik dengan cepat jika memang tidak berkehendak.

"Kenapa kau harus mati?"

Mereka bertiga lantas menoleh ke sumber suara yang tepat berada di belakang mereka untuk mengetahui siapa yang ikut menimpali ucapan Harry. Sontak mereka melotot bersama mengetahui siapa orang itu.

"Nona?!!" ucap mereka bersamaan dengan tatapan horor.