Chereads / MAFIA And VEILED GIRL / Chapter 29 - 29. Kematian Eille

Chapter 29 - 29. Kematian Eille

Ya ... kita kembali berduka. Pasalnya model kebanggaan negara kita, Eille Grove ditemukan sudah tak bernyawa di apartemennya kemarin malam. Entah dengan sebab apa kematiannya padahal ia baru saja melakukan pemotretan untuk gaun-gaun terbaru dari butik ternama 'Mongolo' sehari sebelumnya. Pihak keluarga juga akan menuntut jika benar ada orang yang sengaja membunuh Eille. Sampai detik ini, polisi masih terus menyelidiki sebab kematian Eille Grove yang tiba-tiba. Entah itu pembunuhan atau memang Eille sengaja bunuh diri dengan menembak dirinya sendiri dengan peluru pistol yang sangat akurat itu. Namun jika ditelusuri, Eille tak memiliki masalah apapun saat ini tetapi jika itu otak pembunuhan, siapa sebenarnya yang membunuh model cantik ini?

"Bukankah dia baru saja bertemu dengan tuan, Harry?" tanya Erix yang baru saja mendudukkan dirinya di samping Mike yang memakan dengan lahap Pizza dengan topping keju. Ia tampak tak memperdulikan orang-orang disekitarnya dan asyik memakan pizzanya bahkan menawari Erix untuk bergabung dengan makanannya saja tidak.

Harry hanya mengangguk pelan menanggapi ucapan Erix. Ia malas menceritakan kronologi kejadian tuan mereka bisa bertemu dengan Eille sampai wanita itu ditemukan olehnya sudah tak bernyawa di bawah meja dengan darah terus mengalir tepat dibagian jantungnya. Tuannya benar-benar membunuhnya tanpa peduli apa yang mungkin saja terjadi nanti tapi pada akhirnya Harry yang mengurus jejak tuannya hingga tak meninggalkan bekas apapun pada tubuh tergeletak Eille di lantai. Ia mengambil pistol lain dan mengganti peluru di dalam tubuh Eille dengan peluru akurat pada umumnya lantas menaruh pistolnya ditangan kanan Eille. Membuat seolah-olah Eille mati bunuh diri dengan menembak dirinya sendiri. Padahal ... ya kalian tau sendiri betapa romantisnya Lucas menghabisi wanita penggoda itu.

Mike tersedak pizza yang baru saja ia kunyah. Tangannya meraba sekitar dengan satu tangan lain memegang tenggorokannya, mencari air yang berada dekat dengannya tapi tak ia temukan. Erix lantas menyodorkan sebotol air pada Mike. Ia tak tega melihat wajah pucat Mike yang kesakitan karna makanan menyangkut di tenggorokan pria itu.

"Apa tuan yang membunuhnya?" tanya Erix lagi. Ia hanya tak percaya tuannya membunuh wanita paling cantik di negrinya. Sangat disayangkan ia belum sempat melihat wajah asli model cantik itu dan kini wanita itu sudah tak bernyawa. Aish ... Erix memang bermata wanita.

Harry kembali mengangguk menanggapi ucapan Erix.

Bruusshh! 

"Astaga Mike, kau menjijikkan!" hardik Harry melihat respon Mike yang berlebihan karena anggukan kecilnya membenarkan ucapan Erix. Ia sedikit memberi jarak antara dirinya dengan Mike yang terlihat menjijikkan setelah menyemburkan air dari mulutnya.

"Tak bisakah kau makan dan minum dengan benar? Tadi tersedak dan sekarang menyemburkan air dari mulutmu," sahut Erix seraya memutar bola mata malas dengan tangannya menyodorkan tissue pada Mike.

Mike lantas menerima tissue dari Erix. Membersihkan sisa air yang ada di luar mulutnya. "Benarkah itu ulah tuan?" tanya Mike memastikan tanpa memperdulikan ucapan Erix dan Harry. Ia menatap serius pada Harry yang malah menghela napas memandangnya.

"Bukankah sudah ku jawab?" Harry bertanya balik. Menatap malas pada wajah penasaran yang Mike perlihatkan saat ini.

Mike mengedikkan bahunya. "Aku hanya memastikan benar tidaknya," ucapnya tak acuh lalu mengambil soda kaleng di atas meja dan membuka tutupnya.

"Tuan tak mungkin membunuhnya kalau wanita itu tidak macam-macam padanya. Bukankah tuan tak pernah dekat dengan wanita lain selain dia? Astaga ... itu bahkan sudah sangat lama," lanjut Mike sebelum meneguk sodanya.

Erix mengangguk menyetujui ucapan Mike. Memang pada kenyataannya Lucas tidak pernah lagi dekat dengan wanita lain setelah kejadian lima tahun lalu dan berita ini tentu saja membuat Mike terkejut. Sementara Harry menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal. Ia ragu untuk mengungkapkan pada mereka sesuatu tentang tuannya sebelum kejadian ini terjadi kemarin.

"Sebenarnya ... aku yang merencanakan tuan bertemu dengan wanita itu," akunya kemudian.

"Apa!?"