…Sepertinya mereka masih bertarung dengan sangat keras sekarang, selain itu [Summons Skeletal Knight] dan [Magic Conferment]?
Kurasa aku akan mencobanya nanti.
Sekarang..
Vainz bisa melihat tujuan akhirnya.
Sebuah kuil kecil, dengan beberapa patung di sekitarnya.
Parallel gate ada di dalam kuil itu, sementara si Gatekeeper sedang duduk dengan tenang di depannya.
Name : Rinue Level : 34 HP : 960/960 Race : Wise Orc MP : 884/884 Class : Monk LV 5 SP : 720/720 20/720 Resistance : 918 Physical Atk : 734 Physical Def : 887 Magic Atk : 620 Magic Def : 690 Intelligence : 943 Agility : 377 Title : • Guardian Active Skills : • Appraisal LV 10 Passive Skills : • Life Blood LV 7 • Strength LV 8 • Water Resistance LV 10 • Cold resistance LV 10 • Magic power Operation LV 6 • Dark Vision • Pain Super-Resistance LV 3 • Shieldsmanship LV 6 • Iron Defense LV 10 • Body Steel LV 10 • Overeating LV 9 • HP super-fast recovery LV 7 • SP super-fast recovery LV 9 • SP minimize consumption LV 7 • MP fast recovery LV 2 • Iron Body LV 10 • Mental Steel LV 6 • Fear Super-Resistance LV 3 • mental blessing • Fear Resistance LV 8 • Five Sense Ultra-Enhancment LV 1 Magic Skills : • Healing Magic LV 10.> Dead End. Tidak peduli bagaimana cara Vainz melihat stat Wise Orc itu, dua kata 'Dead End' selalu terlintas di benaknya. Dengan Physical stat sebesar itu, aku akan mati dalam satu pukulan. Itu sudah pasti, Vainz saat ini hanya memiliki 276 HP dan 600 an Physical Def. Jika dia menerima dua atau tiga pukulan langsung dari Wise Orc itu, dia pasti akan mati. Walaupun begitu, Vainz tidak benar-benar gugup ataupun merasa takut saat ini. "…kurasa ini efek [Forbearance]?." Vainz berniat untuk menghadapi Wise Orc itu di pertarungan jarak dekat tanpa magic sedikitpun. Itu adalah keputusan yang bodoh. Dead End adalah kalimat yang benar-benar sesuai, dan Vainz juga sangat memahami hal itu. Ada banyak cara yang sebenarnya bisa dia gunakan untuk membunuh Wise Orc itu dengan mudah. Menggunakan fly dan menghujaninya dengan petir, memanggil Lightning Lord, menggunakan dark magic level 10, menggunakan curse magic, etc. Namun Vainz tidak ingin melakukan hal itu. Karena percakapannya dengan Satanya beberapa jam lalu, dia merasakan beban di otaknya. Vainz berharap dia akan melupakan hal itu jika dia menerima beberapa pukulan di wajahnya. "... kurasa aku hanya ingin melampiaskan stress-" "-Hmmm?" Vainz mengerutkan alisnya. Evolusi? Satanya Lilith? Kenapa aku mendengar suara ini? Sebelumnya aku tidak mendengar suara tentang evolusi gadis ini kan? Aku juga tidak mendengar suara tentang kenaikan levelnya… sesuatu menghubungkan kami.. Nama? Apakah itu karena nama? Jika itu benar.. apakah dia bisa berevolusi menjadi ras yang langka sekarang? "Err.. aku akan memikirkan hal ini nanti." Vainz mendarat di atas tanah. Dia berjalan mendekati Wise Orc itu sambil mengaktifkan skill [Fearful Evil Eye] dan [Intimidation]. Vainz memberikan efek Fear dari tatapannya dan efek Intimidation dari keberadaannya. Mengingat resistansi Orc itu, dua skill ini tidak akan terlalu berguna, tapi tidak ada salahnya terus mengaktifkannya agar skill ini naik level, lagipula MP yang dikonsumsi juga tidak begitu banyak. Selain itu satu-satunya yang bisa kuandalkan selain magic adalah Agility. Agility ku cukup tinggi, seharusnya aku bisa menghindari beberapa pukulan monster ini. Wise Orc itu membuka matanya dan mengamati Vainz. Ho-Oh! Bagus, aku hanya perlu terus mengaktifkan skill ini. Ngomong-ngomong, aku merasa agak aneh.. seperti ada sesuatu yang ditarik keluar dari tubuhku atau semacamnya? Vainz menatap Wise Orc itu. Apakah dia menggunakan sebuah skill... Appraisal? Dia hanya memiliki skill itu kan? Satu-satunya jawaban hanya itu.. rasanya sangat tidak nyaman. "Sang penantang." Wise Orc mengucapkan dua kata itu dan bangkit, dia berjalan ke arah Vainz dengan membusungkan dada. Suara yang bagus, selain itu dia menyebutku sang penantang.. dan dia juga tidak segera menyerangku, apakah dia merasa sangat percaya diri setelah melihat HP ku yang rendah? "Sang penantang eh.. kurasa gelar itu tidak buruk." Jarak di antara mereka tertutup. Vainz sekarang berhadapan dengan Wise Orc itu. Mengingat perbedaan tinggi mereka, Vainz harus mengangkat kepalanya agar bisa menatap langsung mata Wise Orc. Dan hal itu kelihatannya membuat Wise Orc merasa lebih superior. Mereka terus bertatapan, beberapa menit berlalu tanpa ada satupun dari mereka yang membuat gerakan. Bagi seseorang dengan harga diri yang tinggi, memulai serangan lebih dulu saat melawan musuh yang lebih lemah sama saja dengan mempermalukan diri mereka. Karena itu Wise Orc itu hanya diam, menunggu Vainz melancarkan serangan pertama. Itu adalah kesempatan, kemurahan hati dari yang kuat. Di sisi lain Vainz juga tidak mau memulai gerakan apapun, dia memang lemah tapi dia merasa sangat yakin bahwa dia akan menang dari Wise Orc. Karena itu dia hanya menunggu hingga Wise Orc melancarkan serangannya. Lima belas menit berlalu tanpa ada satupun dari mereka yang membuat gerakan. Dua orang itu hanya menatap satu sama lain dengan api kecil yang berkobar di mata mereka. Aku tahu namanya adalah Wise.. dia benar-benar sabar huh, aku yakin dia ini tidak akan melakukan apapun kecuali aku yang memulainya. Tapi... tidak. Aku harus melakukannya, lagipula para Skeletal mungkin sudah selesai sekarang, selain itu aku sangat khawatir dengan keadaan Satanya. Vainz mengumpulkan kekuatan di tangan kanannya dan memukul wajah Wise Orc itu. Bang! Apa yang terjadi? Vainz terus bertanya-tanya. Dia seharusnya memukul wajah Wise Orc, namun dia justru menabrak sebuah patung hingga hancur. Rasa sakit menyebar dari perutnya. Vainz bangkit dan melihat sebuah bekas pukulan di perutnya. Ah.. jadi dia memukulku? Selain itu jaraknya.. dia benar-benar serius. HP: 64/296 "Ha.. Ha-ha-ha-ha!" Ini akan menjadi pertarungan yang paling nyata! Vainz menatap Wise Orc dengan tajam, dia melepaskan kekuatan ke kakinya dan bergerak ke arah Wise Orc itu dengan cepat. Saat jarak mereka semakin dekat, Vainz melompat dan menendang kepala Wise Orc itu. Namun Rinue tidak terlihat terpengaruh dengan hal itu, dia meraih kaki Vainz dan bersiap untuk menggunakan tangannya. Vainz yang menyadari apa yang makhluk itu coba lakukan, segera menggunakan seluruh kekuatannya untuk melepaskan diri dan bergerak menjauh. Vainz mengelap keringat di dahinya. Fuuh.. Ini akan sangat memakan waktu. "Makhluk yang kuat pun harus memberikan serangan balasan." Rinue berlari ke arahnya dengan kecepatan tinggi, dia mengangkat tangannya dan meninju ke arah Vainz. Vainz melompat mundur, membiarkan Wise Orc itu menghancurkan lantai batu dibawahnya. Rinue berusaha bangkit, namun tangannya tersangkut di lubang yang dia buat sendiri. Vainz tidak membuang kesempatan itu, dia menggunakan kakinya dan menendang wajah Rinue. Bang! Berikutnya Vainz melompat ke belakang Rinue dan menajamkan tangannya untuk menghajar punggung besar itu. Bang! Bang! Bang! Bang! Pukulan Vainz sendiri tidak sekuat itu, namun karena dia terus-menerus menghantam bagian yang sama, pukulan lemah itu akhirnya menyebabkan rasa sakit. Rinue berteriak dan mengayunkan tangannya kebelakang. Vainz tidak punya kesempatan untuk menghindari ayunan tangan yang lebih besar dari bambu itu dan terlempar beberapa meter kebelakang. Urghhh!! Vainz melirik beberapa luka yang mengucurkan darah di siku dan tangannya. Fuck! Vainz mencoba bangkit, namun sebuah pukulan raksasa yang datang ke arahnya memaksanya untuk berguling. Bang! Pukulan Wise Orc membelah lantai batu di bawahnya. Vainz bangkit dan bersiap memukul kepala Rinue. Bang! Rinue mengangkat tangannya dan menangkis pukulan Vainz, berikutnya dia menggunakan tangannya yang baru dia keluarkan dari celah di lantai batu untuk memukul perut Vainz. Bang! Vainz terlempar beberapa meter kebelakang dan menabrak sebuah patung hingga hancur. HP: 17/306 HP yang baru saja pulih.. Urgh! Rinue melompat dan mengirimkan pukulan bertubi-tubi, di sisi lain Vainz mulai membuka matanya lebar-lebar. Agility! Agility ku lebih unggul! Vainz dengan cekatan menghindari dan mengirimkan serangan balasan pada Rinue. "Sang penantang, kau lincah sekali. Seperti yang diharapkan dari Elves, namun.." Rinue menambah kecepatannya, Wise Orc itu sekarang tidak fokus pada kekuatan namun kecepatan. Fuck! Vainz tidak mengalami kesulitan apapun untuk mengikuti kecepatan Rinue. Namun, bersamaan dengan SP nya yang terus berkurang setiap detiknya Vainz mulai merasakan kelelahan sedikit demi sedikit. Bang! Pukulan datang dari samping. Vainz terlempar hingga menghancurkan kuil disampingnya. Vainz melihat pakaiannya. Jubah hitam yang ada di punggungnya sekarang terlihat sangat kotor dan ada sobekan besar. Wajah pucat Satanya terlintas di benaknya. "Pakaian ini.. kau merusaknya sialan!" Emosi yang kuat akan segera ditekan oleh [Forbearance], namun kemarahan yang dia rasakan saat ini terus meluap-luap bahkan setelah ditekan sekalipun. Wise Orc itu melihatnya dengan tatapan yang menghina. Aku akan membunuhmu! Aku akan- -Ah.. Vainz menghela nafas panjang. Tetap rasional.. Aku sudah mendapatkan terlalu banyak skill dari pertarungan ini.. selain itu aku sudah merasa cukup tenang sekarang. Aku juga harus segera menemui Satanya.. Vainz melompat ke atas sebuah patung dan menatap Wise Orc dengan dingin. Aku tidak tahu seefektif apa mantra ini, dia akan menjadi percobaan yang bagus. "[Maximize Magic: Negative Touch]" Black Magic LV 7, Negative Touch. Seperti namanya, setelah Vainz menggunakan mantra ini dia akan menyuntikkan energi negatif pada apapun yang dia sentuh. Dan untuk makhluk hidup, efek dari mantra itu akan melemahkan seluruh stat nya. "[Maximize Magic: Drain Touch]" Dark Magic LV 3, Drain Touch. Drain, Vainz akan mengurangi SP makhluk hidup yang dia sentuh dan menambahkan poin yang dia serap itu ke stat nya sendiri. Mengingat jumlah SP Rinue, mantra ini tidak akan terlalu efektif, namun ini akan menjadi bantuan yang cukup untuk Vainz yang memiliki sedikit SP. Vainz melihat kedua tangannya dan menyeringai. Kabut hitam membungkus tangan kirinya, sementara asap hitam membungkus tangan kanannya. Vainz seharusnya tidak bisa menggunakan mantra seperti itu secara bersamaan, mengingat mantra ini diaplikasikan pada kedua tangan. Namun, terimakasih pada [Depth of Occultism] dia bisa melawan ketidakmungkinan itu, Vainz menaruh efek [Drain Touch] di tangan kirinya, sementara [Negative Touch] di tangan kanannya. Selain itu aku sudah menggunakan [Maximize Magic], efek mantra ini pasti lebih kuat. "Baiklah!" Vainz menonaktifkan skill [Fearful Evil Eye] dan [Intimidation], berikutnya dia melompat ke depan Rinue yang membuat ekspresi tidak senang. "Pertarungan.. baru saja dimulai."