"Woy. Keluar ga lu. Keluar," teriak salah satu preman itu sambil menendang beberapa peralatan yang ada di warung nasi Indira.
"Itu siapa lagi Indira. Ya ampun. Pasti orang itu adalah orang suruhannya istri Aditya itu."
"Mba jangan panik ya. Biar aku samperin mereka."
"Hati-hati kamu Indira."
"Iya Mba."
Dengan sangat hati-hati Indira menghampiri preman tersebut. Walaupun sebenarnya Indira juga merasa takut untuk menghampiri orang-orang itu.
"Maaf Mas. Mas nya ada keperluan apa ya? Kenapa datang-datang Mas nya langsung acak-acak warung saya? Padahal sebelumnya kita belum pernah kenal kan?"
"Ga usah banyak bacot," teriak salah satu preman itu sambil menancapkan pisau yang dia pegang di tangannya ke meja makan yang berada di warung nasi Indira. Indira pun terkejut sampai berteriak.
"Aaaa...."
Teman Indira yang mendengarnya pun langsung datang menghampiri Indira.
"Indira. Kamu ga kenapa-kenapa?"