"Kok pintunya di kunci, Mah? Kan di dalam ada Tante Farah."
"Iya sengaja Mamah kunci sayang. Biar aman. Tante Farah juga pegang kunci kok. Jadi nanti kalo dia mau keluar, dia punya kuncinya juga."
"Ohh gitu."
"Iya. Yaudah kita cari taksi sekarang. Nanti Mamah telat masuk kerja ini."
"Iya, Mah."
Sekarang Nesya dan Davina sudah benar-benar pergi ke sekolah. Davina merasa sangat senang hari ini. Karena baru kali ini Nesya bisa mengantarkannya berangkat ke sekolah. Biasanya selalu Adrian atau Safira yang mengantarkannya ke sekolah.
*******
Di dalam perjalanan menuju ke rumah Adrian.
"Sayang, maafin sikapnya Davina tadi ya. Kamu jangan marah ya sama dia," ucap Adrian.
"Iya, Mas. Aku ga marah kok. Lagian kenapa aku harus marah? Davina kan ga salah. Benar apa kata Mba Nesya. Mungkin Davina seperti itu karena dia masih belum bisa menerima pernikahan kita. Dan aku yakin banget kalo suatu hari nanti Davina akan terima aku sebagai Ibu sambungnya."
