"Kening kamu emang panas, Nesya. Lebih baik sekarang kita ke Dokter aja. Daripada kamu semakin parah sakitnya," ucap Adrian.
"Tuh kan, Mah. Ayo, Mah. Sama aku juga."
"I... Iya. Kalo gitu aku siap-siap dulu ya, Mas."
"Iya."
Akhrinya Nesya mau juga untuk pergi ke Dokter bersama dengan Adrian dan Davina. Kak Farah yang melihatnya merasa tidak suka. Karena Nesya semakin hari kini semakin dekat dengan Adrian dan Davina. Tidak seperti rencana di awal mereka berdua.
"Kenapa Nesya jadi akrab lagi si sama Adrian dan Davina. Ini ga sesuai sama apa yang udah kita rencanakan. Emang ada yang ga beres nih sama Nesya. Tapi ga mungkin kan kalo gua marahin Nesya sekarang. Yang ada Adrian jadi semakin benci sama gua," ucap kak Farah di dalam hatinya.
Tidak lama kemudian Nesya keluar dari dalam kamarnya. Nesya sudah siap untuk pergi ke Dokter bersama dengan Adrian dan Davina.
"Udah siap?" tanya Adrian.
"Iya. Udah, Mas."
"Yaudah kalo gitu. Pamit dulu, kak."
"Pamit dulu ya kak."
