"Gimana Yan tadi proses pengajuan perceraiannya?" tanya Eric.
"Alhamdulillah lancar. Gua juga udah sewa pengacara buat ambil hak asuh Davina ke gua. Gua yakin kalo Friska ga akan menang kali ini. Karena dia kan udah ga punya uang lagi buat sewa pengacara."
"Bagus lah kalo gitu. Semoga aja lu menangin hak asuh Davina ya. Gua ga tega kalo liat lu uring-uringan kaya gini terus. Kapan emangnya percerainnya di mulai?"
"Besok lusa. Gua harap lu juga datang ya Ger. Temanin gua. Kamu juga Indira."
"Aku? Mas?"
"Iya. Kamu jadi saksi tentang kejahatan Frsika ke anaknya sendiri kaya gimana. Karena kan kamu yang banyak tau tentang Davina dan Friska selama ini. Kamu mau kan?"
"Ya ampun Indira. Kamu udah kegeeran aja si. Udah pasti Mas Adit ajak aku bukan karena aku spesial. Pasti karena ada keperluan yang mau Mas Adit lakukan dengan pertolongan aku," ucap Indira di dalam hatinya.
"Indira? Kok kamu diam aja? Kamu ga mau ya jadi saksi untuk saya?" tanya Aditya kembali.
