Dasar pria menyebalkan!" Rutuk Sasya.
Bryan tertawa pelan mendengarnya. "Hei sayang, pria menyebalkan ini suami mu lho." Godanya.
Sasya pikir setelah menghadiri pemakaman sang ayah, Sasya memutuskan kembali pulang ke mansion. Bryan sendiri yang menjemput dirinya tadi.
Ia tidak ingin kembali ke kediaman keluarga Alvaro. Ia pasti akan bertemu dengan Rose, mama tirinya.
Kini mereka telah sampai di rumah. Sasya segera turun dari mobil, lalu masuk kedalam. Bryan menyusul setelahnya.
Sebelah alisnya mengerut melihat jam di dinding. Sasya menoleh kearah suaminya. "Fredrik belum pulang sayang?"tanyanya.
Bryan menggeleng, pria itu berjalan melewati istrinya. "Tadi Fredrik telpon, katanya ada les hari ini."
"Kamu gak perlu khawatir sayang, aku sudah menyuruh Gladys untuk menunggu Fredrik disekolah."
"Semakin hari semakin sibuk saja dia." Gumam Sasya lirih.
"Aku jadi merasa kasihan sama Fredrik." Kini wajah ibu muda itu terlihat murung.