Chereads / 3MJ / Chapter 329 - Bagai Pinang Dibelah Dua

Chapter 329 - Bagai Pinang Dibelah Dua

"Aku sebenarnya juga ingin melihat secara langsung suami Natsumi. Hanya saja, aku harus berangkat lebih dulu supaya mereka berdua tidak berpapasan dan bertemu muka di sini…" kata Junny Belle kini tersenyum lemah lembut.

"Berarti besok malam kau dan Maxy Junior tidak ke The Pride dong…?" tanya Kimberly Phandana lagi memastikan.

"Iya… Sudah pasti aku takkan mengajak Maxy Junior ke The Pride lagi besok malam… Kami akan absen besok malam, Jun…" kata Natsumi Kyoko kepada Junny Belle. Junny Belle mengangguk lemah lembut.

"Aku paham, Natsumi…" kata Junny Belle.

"Dan bilang pada suamimu Sean jangan terkejut apabila ia bertemu dengan Max Julius nanti. Bilang sama dia itu adalah Max Julius, bukan Maxy Junior. Bilang sama dia untuk merahasiakannya dulu dari Maxy Junior dan si empat sekawan," kata Natsumi Kyoko mengingatkan Kimberly Phandana.

"Pasti… Soal memegang rahasia, Sean jagonya… Dia takkan mengatakannya kepada siapa pun selagi keadaan tidak mendesak… Kau tidak usah khawatir…" kata Kimberly Phandana meringis lebar.

Ditunggu dan ditunggu, akhirnya jam dua belas tiba juga… Junny Belle ke lantai atas sebentar dan berganti pakaian. Dia turun ke lantai bawah lagi lima menit menjelang jam dua belas. Ternyata Max Julius memang orang yang sungguh-sungguh tepat waktu. Mobilnya berhenti tepat di depan toko roti pas pada jam dua belas. Saat dia turun dari mobil dan melangkah masuk ke dalam toko roti, tentu saja Natsumi Kyoko dan Kimberly Phandana memandanginya dengan mata yang mencelang dan mulut yang sedikit terbabang lebar.

Max Julius juga sedikit tercengang karena istrinya terlihat sempurna dan elegan sekali siang ini dengan gaun santai yang mencapai lututnya. Dia meraih sang istri ke dalam pelukannya. Natsumi Kyoko dan Kimberly Phandana hanya menyaksikan adegan tersebut sambil menelan ludah mereka ke dalam tenggorokan mereka yang tercekat.

"Kau cantik sekali, Darling…" kata Max Julius membelai-belai kepala hingga punggung sang istri cantik jelita.

"Ada teman-temanku di sini, Max Sayang…" bisik Junny Belle seraya tersenyum geli.

"Biarin saja… Toh kita sudah resmi menjadi suami istri. Aku memang ingin mengatakan kepada seluruh dunia Junny Belle yang cantik bagai bidadari dari surga ini adalah istriku…"

Junny Belle tertawa lemah lembut. Dia menarik lembut tangan sang suami tampan nirmala dan bergerak ke meja kedua temannya.

"Perkenalkan… Ini suamiku… Max Julius Campbell…" Junny Belle beralih ke suami tampan nirmala. "Ini dua teman baruku di Jakarta sini, Max Sayang… Ini Natsumi Kyoko Tanuwira dan ini Kimberly Jauhari…"

"Senang bertemu…" Max Julius hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum ala kadarnya. Ia juga tidak menjulurkan tangannya dan menunjukkan tanda-tanda akan berjabat tangan.

"Senang bertemu, Max…" kata Kimberly Jauhari dan Natsumi Kyoko Tanuwira serempak.

"Sudah bisa kita berangkat, Darling? Aku sudah pesankan satu tempat di satu restoran Jepang yang pasti akan kausukai…" bisik Max Julius.

"Iya… Aku permisi dulu ya, Teman-teman…" kata Junny Belle tersenyum lemah lembut.

Bayangan sepasang suami istri Campbell menghilang masuk ke dalam mobil. Mobil Max Julius terlihat melaju pergi meninggalkan toko roti.

"Jelas itu bukan Maxy Junior, Natsumi…" kata Kimberly Phandana Jauhari sepeninggal suami istri Campbell.

"Dari mana kau yakin?" tanya Natsumi Kyoko sedikit mengerutkan keningnya.

"Dia tersenyum ala kadarnya saja kutengok – sungguh berbeda dengan Maxy Junior dengan senyumannya yang menawan bukan?"

"Iya… Tapi kepada Junny Belle, Max Julius ini tersenyum sungguh romantis dan menawan. Kalau tadi aku tidak bisa mengendalikan kesadaranku, benaran tadi aku akan mengira dia adalah Maxy Juniorku, Kimberly…" kata Natsumi Kyoko tercengang.

"Iya… Dia hanya bisa tersenyum menawan kepada istrinya – sungguh berbeda dengan Maxy Junior yang selalu tersenyum menawan kepada siapa saja bahkan dalam kondisi ia marah dan tersinggung sekalipun. Wah… Wah… Wah… Fisik dan wajah boleh bagai pinang dibelah dua, tapi tetap kepribadian dan watak tidak bisa berbohong, Natsumi."

Natsumi Kyoko tersenyum tipis kali ini. "Jadi benaran mereka berdua adalah dua saudara kembar identik yang terpisah sejak kecil. Jadi kalau begitu, seharusnya Bu Liana Fransisca tahu dong sebenarnya Maxy Junior masih memiliki seorang saudara kembar identik yang terpisah jauh. Iya nggak?"

"Bisa jadi…" Kimberly Phandana menganggukkan kepalanya dengan antusias.

"Kalau tahu, kenapa selama ini ia tidak pernah menceritakannya kepada Maxy Junior ya? Apa karena memang ada sesuatu yang harus dirahasiakan ya dari kedua saudara kembar identik ini?" Natsumi Kyoko mengerutkan keningnya dan terlihat mereka-reka sesuatu dalam benak pikirannya.

"Ternyata masa kecil suamimu ini penuh rahasia dan misteri ya. Kau berencana menanyakannya kepada Bu Liana Fransisca itu mengenai kemiripan antara Maxy Junior dan Max Julius ini?"

"Tentu saja tidak… Jelas Bu Liana Fransisca takkan mengatakan apa-apa kepadaku. Jika dia ingin bercerita, sudah sejak dulu dia menceritakannya kepada Maxy Junior bukan? Ini bahkan Maxy Junior sendiri pun tidak tahu-menahu soal masa kecil dan siapa kedua orang tua kandungnya…" Natsumi Kyoko terlihat mereka-reka lagi sesuatu yang berat dalam benak pikirannya.

Kimberly Phandana menghela napas panjang. "Kubayangkan besok malam Seanku pasti akan terkejut nan terperanjat kaget bukan main begitu ia bertemu dengan Max Julius ini."

"Mintol padanya jangan dulu katakan pada Maxy Juniorku ya… Aku rasa ini belum saat yang tepat, Kimberly…"

"Oke deh…" Kimberly Phandana mengangguk mantap.

"Sementara itu diam-diam aku akan menyelidiki sebenarnya Bu Liana Fransisca mencoba untuk menyembunyikan hal apa dengan merahasiakan masa kecil Maxy Juniorku," sahut Natsumi Kyoko lagi.

Ternyata Maxy Junior tiba di toko roti setengah jam lebih awal. Dia turun dari mobil dan melangkah masuk ke dalam toko roti. Beberapa karyawati dan pembantu di toko roti tentu saja mengernyitkan dahi mereka dalam-dalam tatkala mereka berpapasan dengan Maxy Junior secara tidak sengaja.

"Ada apa ini? Kenapa semua pelayan dan pembantu di sini mengernyitkan dahi mereka ketika mereka berpapasan denganku?" gumam Maxy Junior di depan istrinya dan Kimberly Phandana ketika dia sudah berdiri di depan meja mereka berdua.

"Tak apa-apa, Maxy Junior Sayang… Jangan hiraukan mereka… Mungkin mereka jarang melihat wajah tampan seperti wajah suamiku ini…" kata Natsumi Kyoko langsung bergelayut manja di lengan sang suami.

"Mmm… Istriku ini sangat manja denganku hari ini. Ada apa, Periku? Apa kau ingin aku membelikan atau melakukan sesuatu untukmu?" tanya Maxy Junior dengan sebersit senyuman menawan yang menjadi ciri khasnya.

"Ada… Temani aku makan siang… Makan malam juga… Kalau ada rapat penting malam ini, aku yang akan ke kantor, Maxy Junior Sayang. Pokoknya kau juga harus menemaniku makan malam hari ini, Maxy Junior Sayang…"