"Dan dia tidak jadi ke kantor pada hari itu?" tanya Kimberly Phandana menyeringai geli. Junny Belle menggeleng lembut dengan sebersit seringai geli pada wajahnya yang cantik jelita.
"Iya… Itu artinya mereka benar-benar mencintai kita dan anak-anak mereka ini… Jadinya terkadang bisa membuat mereka menjadi lebih panik daripada kita-kita ini yang hamil dan yang akan melahirkan anak-anak mereka ke dunia nantinya." Natsumi Kyoko juga menyeringai geli.
Junny Belle teringat sesuatu. Dia berjalan masuk ke bagian dalam rumah dan keluar lagi dengan dua lembar undangan.
"Aku ada undangan acara pembukaan hotel baru The Pride kami di Jakarta Selatan besok siang, Natsumi, Kimberly… Kalau tidak ada kesibukan, mungkin besok kalian bisa mengajak suami kalian masing-masing ke acara kami ini. Alamat tertera lengkap di sini. Acaranya sampai jam 10 malam kok…"
"Pasti dong… Aku akan ajak Sean ke sini nanti… Mungkin ketiga suami kita bisa berkenalan dan berteman juga, iya kan?" kata Kimberly Phandana penuh semangat dan antusiasme.
"Dan mana tahu mereka juga bisa bersahabat baik seperti kita, iya nggak?" sambung Natsumi Kyoko Tanuwira juga penuh antusiasme. "Aku pasti akan mengajak Maxy Junior ke sini nanti…"
Junny Belle sedikit mengerutkan keningnya ketika dia mendengar nama suami Natsumi Kyoko Tanuwira ini. Ia merasakan sedikit keanehan dan kejanggalan begitu mendengar nama itu. Namun, ditepisnya keanehan dan kejanggalan tersebut. Mungkin hanya kebetulan hampir-hampir mirip, pikirnya dalam hati.
"Iya… Mungkin mereka bisa berkenalan dan bersahabat baik juga seperti kita…" kata Junny Belle tersenyum lemah lembut.
"Suamimu memang begitu sukses di bidang perhotelan seperti ini ya… Nama The Pride ini sudah melegenda sejak bertahun-tahun yang lalu ketika kita semua masih duduk di bangku sekolah. Iya kan?" celetuk Kimberly Phandana.
"Iya loh… The Pride ini memiliki banyak cabang di banyak kota dan banyak negara… Wah… Sungguh hebat sekali…" sambung Natsumi Kyoko.
"Pasti sama halnya dengan bisnis suami kalian berdua, Kimberly, Natsumi…" Junny Belle hanya tersenyum lemah lembut.
Kimberly Phandana dan Natsumi Kyoko Tanuwira hanya meledak dalam tawa lepas mereka.
"Ngomong-ngomong suamimu namanya siapa sih, Jun? Pemilik The Pride yang terkenal di mana-mana, sayang dong kalau aku bisa sampai tidak tahu namanya…" celetuk Natsumi Kyoko lemah lembut.
"Iya… Sayang sekali kalau nanti ketika aku cerita ke orang-orang aku berteman dekat dengan nyonya direktur The Pride, namun ketika orang-orang bertanya padaku siapa nama si direktur sendiri, aku tidak tahu. Iya kan?" tambah Kimberly Phandana sedikit cengengesan.
"Nama suamiku ya…" Junny Belle terlihat sedikit ragu untuk memberitahukan nama sang suami tampan nirmala kepada kedua temannya, terutama Natsumi Kyoko.
Natsumi Kyoko dan Kimberly Phandana mengangguk dengan semangat. Mereka terus menatap Junny Belle dengan rasa penasaran yang tinggi.
Junny Belle juga ingin tahu bagaimana reaksi Natsumi Kyoko ketika mengetahui nama suaminya. Oleh karena itu, dia berujar,
"Max… Namanya Max Julius Campbell…" kata Junny Belle lemah lembut.
Sontak Natsumi Kyoko mengerutkan dahinya. Kimberly Phandana juga terlihat sedikit menaikkan alisnya. Dia dan Natsumi Kyoko terlihat saling berpandangan sesaat.
"Ini kebetulan atau apa ya, Natsumi…? Kok nama suami Junny Belle bisa hampir-hampir mirip dengan nama Maxy Juniormu ya…?" celetuk Kimberly Phandana terheran-heran.
"Iya… Hampir sama… Apakah… Apakah Max Juliusmu itu anak tunggal atau dia memiliki saudara-saudari yang lain, Jun?" tanya Natsumi Kyoko yang mulai tergelitik rasa penasaran.
"Sebenarnya aku juga merasa sedikit heran ketika kau menyebutkan nama suamimu itu Maxy Junior, Natsumi. Max Juliusku anak adopsi di keluarga Campbell, Natsumi, Kimberly… Sebenarnya dulunya dia berasal dari suatu panti asuhan di Surabaya. Ketika dia berumur 15 tahun, datanglah pemilik The Pride dari Sydney mengadopsinya. Sejak saat itu nama belakangnya menjadi Campbell juga."
Natsumi Kyoko menelan ludahnya ke dalam kerongkongannya yang serasa tercekat. Mendengar narasi singkat dari Junny Belle, Natsumi Kyoko dan Kimberly Phandana kembali saling berpandangan sesaat.
"Maxy Juniorku juga hanyalah anak adopsi di keluarga Tanuwira ini. Sampai sekarang dia tidak tahu siapa kedua orang tua kandungnya…" Natsumi Kyoko terus menelan ludah ke dalam kerongkongannya yang tercekat. Dia mulai merasa deg-degan.
"Bagaimana kalau kalian saling memperlihatkan foto suami kalian masing-masing?" celetuk Kimberly Phandana mengajukan suatu usul.
Natsumi Kyoko dan Junny Belle kontan menaikkan alis mata mereka. Mereka saling berpandangan sesaat. Keduanya saling menganggukkan kepala dan mulai mengeluarkan ponsel masing-masing.
"Oke deh… Jadi deg-degan aku…" celetuk Junny Belle membuka foto sang suami dari ponselnya.
"Iya… Nama mereka hampir-hampir sama dan ditambah lagi dengan masa kecil mereka yang juga hampir sama… Jadi curiga aku… Jangan-jangan…" Natsumi Kyoko sungguh tak kuasa menyelesaikan pernyataannya.
Secara bersamaan, Junny Belle memperlihatkan foto Max Julius dan Natsumi Kyoko memperlihatkan foto Maxy Junior. Tentu saja keduanya terhenyak kaget bukan main. Kimberly Phandana melihat foto Maxy Junior dan Max Julius yang terpampang di hadapannya pada waktu bersamaan. Dia juga laksana terjengat listrik bertegangan tinggi.
Keterkejutan hati datang melincam, mencampakkan puing-puing kesadaran dan belenggu jiwa. Ketiga wanita itu menahan napas mereka untuk beberapa saat. Mereka saling pandang-memandang, saling tatap-menatap untuk beberapa detik lamanya tanpa tahu apa yang harus diucapkan.
"Itu suamimu?" tanya Natsumi Kyoko dan Junny Belle pada saat bersamaan. Keduanya saling menunjuk ke ponsel lawan bicaranya.
"Iya… Ini suamiku… Namanya Maxy Junior…" jawab Natsumi Kyoko.
"Ini suamiku… Namanya Max Julius…" jawab Junny Belle cepat.
"Kalian sepertinya sedang membicarakan orang yang sama deh…" Kimberly Phandana menelusuri foto Maxy Junior dan Max Julius secara bergantian – dari foto Maxy Junior berpindah ke foto Max Julius, kembali lagi ke foto Maxy Junior dan berpindah lagi ke foto Max Julius.
"Selain gaya rambut yang memang berbeda, sisanya sama persis… Sorry to say but, apa kalian yakin suami kalian tidak berselingkuh?" tanya Kimberly Phandana langsung ke inti kecurigaannya.
"Tidak mungkin deh… Maxy Junior selalu berada di sampingku setiap hari… Tidak pernah terdengar kabar berita dia terbang ke Sydney untuk mengelola suatu hotel." Natsumi Kyoko menepis kecurigaan Kimberly Phandana.
"Tidak pernah juga terdengar kabar berita Max Julius ke Jakarta sini mengelola suatu perusahaan kosmetik. Sejak masa remajanya, dia hanya tahu bidang perhotelan. Dia sama sekali tidak tahu apa-apa soal kosmetik dan dunia kecantikan," ujar Junny Belle cepat. Jantungnya masih berpacu di atas kecepatan rata-rata dan belum kembali normal.
"Maxy Juniorku sejak masa remajanya juga hanya tahu mengenai dunia kosmetik yang digelutinya sekarang. Dia tidak tahu apa-apa soal dunia perhotelan," tukas Natsumi Kyoko lagi mendukung analogi yang disampaikan oleh Junny Belle sebelumnya.