Chereads / 3MJ / Chapter 315 - Ingin Menyingkirkan Clark Campbell

Chapter 315 - Ingin Menyingkirkan Clark Campbell

"Drama keluarga seperti opera sabun begitu, Pak Clark…" cetus sang sutradara.

Clark Campbell membesarkan sedikit matanya karena terlihat sang aktris sedang beradegan ranjang dengan seorang aktor yang 10 tahun jauh lebih muda daripada dirinya. Terdengar desahan dan desauan dari sang aktris yang menunggangi si aktor muda di atas ranjang.

"Ini drama keluarga kok mirip film porno ya?" Clark Campbell bertanya kepada sang sutradara dengan kening yang masih berkerut.

Sang sutradara tidak tahu harus menjawab apa. Dia hanya mengelus-elus kepala belakangnya.

"Drama keluarga, tetapi dikategorikan 21+…" Mendadak terdengar suara seorang lelaki muda dari belakangnya. Clark Campbell berpaling dan mendapati seraut wajah yang tidak asing.

Clark Campbell jadi bertanya-tanya di mana ia pernah melihat wajah ini sebelumnya. Akhirnya satu ingatan datang melincam. Dia teringat di mana ia pernah bertemu wajah ini sebelumnya.

"Sepertinya kita pernah bertemu entah di mana ya…" tukas Lucas Van Williams dengan sebersit senyuman tipis yang sedikit sinis.

"Bagaimana kau bisa berada di sini?" tanya Clark Campbell masih mengerutkan dahinya.

"Ayahku juga memiliki saham di perusahaan perfilman ini. Drama keluarga ini aku yang menulis ide ceritanya. Hari ini akhir pekan, jadi kuputuskan ke sini sebentar melihat-lihat bagaimana proses shooting berlangsung." Lucas Van Williams menjawab dengan enteng.

"Ayahmu pemegang saham di sini? Nama ayahmu siapa?"

Lucas Van Williams meledak dalam tawa lepasnya. "Bukan pemegang saham mayoritas sih, jadi tidak begitu penting nama ayahku siapa. Kau sendiri ke sini ngapain? Jalan-jalan…?"

"Iya… Kurang lebih begitulah…" Muncul semacam aura permusuhan dan kecemburuan di sana. Clark Campbell memutuskan untuk tidak berbicara terlalu banyak dengan si pemuda yang memancarkan senyuman sinis menusuk itu.

Tidak kusangka dia adalah si Clark Campbell – salah satu dari kesepuluh pemegang saham mayoritas di sini… Clark Campbell yang sama yang telah merebut Aira Antlia dariku… Dia telah menggerayangi Aira Antliaku yang suci di atas ranjang dan dengan merenggut kesucian Aira Antliaku, dia kira Aira Antliaku akan terikat selamanya dengannya dan takkan meninggalkannya! Lihat saja nanti…! Hari ini aku akan memberi Clark Campbell ini sedikit pelajaran… Gerunyam batin Lucas Van Williams yang penuh kebusukan mulai mengerabik di semenanjung sanubarinya.

"Oke deh… Aku mau ke lantai delapan dulu… Ada ide ceritaku yang lain yang sedang digarap di sana…" kata Lucas Van Williams mengundurkan diri.

"Silakan…" kata Clark Campbell dengan raut wajah datar nan tanpa ekspresi.

Lucas Van Williams masuk ke dalam lift. Di dalam lift, dia mulai mengetik-ngetik sesuatu pada ponselnya. Sebersit senyuman tipis nan sinis mulai merekah nan bertengger di sudut bibirnya.

Kembali terlihat Clark Campbell berbincang-bincang dengan sang sutradara dan beberapa staff yang tengah bertugas pada pagi hari itu. Dalam sekejap saja, Clark Campbell sudah menjadi pusat perhatian – terutama kaum Hawa – karena parasnya yang tampan rupawan dan perawakan tubuhnya yang tinggi, kekar, tegap nan bedegap.

Si aktris utama yang berani tampil bugil dalam proses shooting tersebut, terlihat mulai turun dari ranjang, turun dari tubuh si aktor muda yang ditungganginya tadi. Terlihat sang aktor berjalan masuk ke kamar mandi dengan senjata kejantanannya yang masih terbalut pengaman. Si aktris melihat sekilas ketika si aktor muda hendak berjalan masuk ke dalam kamar mandi pria. Terlihat cairan vitalnya sudah menggenang dan berkumpul dalam pengamannya tersebut. Si aktris muda mendengus sinis.

"Untung tadi aku ada suruh kau pakai kondom… Jika tidak, kau akan orgasme dan menembakkan cairan harammu itu ke dalam tubuhku… Uuuhh…! Gross…!" Si aktris senior tampak sedikit bergidik.

"Maafkan aku, Nona… Maafkan aku…" Si aktor muda tampak sedikit merasa bersalah dan salah tingkah. Dia menggaruk-garuk kepala belakangnya yang sebenarnya tidaklah gatal.

"Tak apa-apa… Masih muda… Belum 20 tahun kan? Yang berumur 30 tahunan sepertiku ini saja belum tentu mampu menahan jepitanku ini, apalagi yang masih daun hijau dan belum begitu berpengalaman sepertimu ini… Kau akan belajar dari pengalamanmu ini. Semakin hari kau akan semakin terbiasa bagaimana bertahan lama dalam jepitan super sempit seperti jepitanku tadi."

"Baik, Nona…" kata si aktor muda masih sedikit salah tingkah.

"Apakah kau pernah bercinta dengan seorang perawan sebelumnya?" tanya si aktris senior itu.

Si aktor muda hanya menggeleng dengan polos.

"Tadi belum sampai sepuluh menit saja kau sudah keluar… Seandainya kau bercinta dengan seorang perawan tadi, bisa-bisa belum sampai lima menit sudah keluar. Jepitan seorang perawan jauh lebih sempit lagi daripada jepitanku tadi. Ingin rasanya kembali menjadi seorang perawan…" kata si aktris senior sambil terus memperhatikan Clark Campbell dari kejauhan dengan sinar mata penuh nafsu dan gairah.

Si aktor muda bergegas masuk ke kamar mandi, mencabut pengamannya dan membersihkan diri. Si aktris senior terus saja memperhatikan Clark Campbell yang tengah berbincang-bincang seru dengan beberapa staff di depan sana dengan mata liar penuh nafsu dan gairah. Terdengar gerunyam senandika batinnya yang mulai bersenandung.

Jadi itulah si Clark Campbell yang ingin diberi pelajaran oleh Lucas Van Williams itu. Sangat tampan… Sangat tampan… Sungguh tinggi, kekar, dan seksi menggairahkan… Aku jadi menginginkannya di atas ranjang… Uuuhh… Seandainya saja aku diizinkan oleh Lucas Van Williams untuk memiliki Clark Campbell hanya untuk semalam…

Angan-angan hanya tinggal angan-angan. Si aktris senior masuk ke dalam kamar mandi perempuan dan membersihkan diri. Dia akan mulai menjalankan siasatnya sesuai dengan perintah dan arahan dari Lucas Van Williams yang mengirimkan pesan teks ke ponselnya tadi.

Menit demi menit berlalu. Akhirnya tidak terasa dua jam berlalu sudah Clark Campbell berada dalam bangunan Gemini Star Studio. Ia memutuskan akan cabut dan pulang ke apartemennya dulu, membersihkan diri dan sehabis itu, ke toko roti menjemput Aira Antlia kesayangannya untuk makan siang bersama. Namun, sungguh ia tidak menyangka rencananya hari itu menjadi kacau berantakan hanya karena ia menerima tawaran minum kopi dari seorang wanita yang beberapa tahun lebih tua darinya.

Saat berjalan melewati kamar mandi perempuan, terdengar jeritan si aktris utama dari dalam. Clark Campbell merasa terkejut sesaat.

"Ada seseorang di luar? Ada seseorang di luar yang bisa masuk sebentar ke sini? Aku minta tolong sebentar…" terdengar suara si aktris berumur awal tiga puluhan itu.

Clark Campbell menjulurkan kepalanya ke dalam kamar mandi perempuan. Dia celingak-celinguk ke sana ke sini. Tidak ada siapa pun selain si aktris yang tampil bugil tadi. Terlihat si aktris setengah telanjang dengan gaunnya yang hanya menutupi setengah bagian punggungnya yang cantik mulus.

"Ada apa? Ada yang bisa kubantu?" tanya Clark Campbell biasa-biasa saja.