Chereads / 3MJ / Chapter 307 - Membongkar Perselingkuhanmu

Chapter 307 - Membongkar Perselingkuhanmu

"Selama ini aku selalu merasa aku adalah laki-laki straight… Namun, malam ini aku sampai bisa melakukan hal ini terhadapmu, terus terang saja… Aku masih belum jelas ke mana sebenarnya orientasi perasaanku ini mengarah. Maafkan aku, Val…"

"Tidak apa-apa… Lagipula, aku duluan yang memancingmu tadi… Aku benaran tidak bisa mengendalikan perasaan ini lagi. Sudah terlalu lama aku memendamnya, Jay…" Vallentco Harianto tersenyum lirih lagi.

"Kau benaran mencintaiku…? Mencintai bukan dalam segi persahabatan atau kekerabatan…? Mencintai dalam arti percintaan yang sesungguhnya…?"

"Entah sejak kapan – aku sudah lupa… Yang jelas aku selalu cemburu setiap kali kau memutuskan untuk mendekati seorang gadis… Yang jelas aku berbahagia sekali ketika gadis-gadis itu akhirnya tak cocok denganmu… Karena aku jadi merasa tak ada seorang pun di dunia ini yang bisa menandingi ketulusan cinta dan perasaanku terhadapmu…"

Vallentco Harianto menoleh ke samping dan menatap pasangan homonya dengan sorot mata yang tergenang asmara dan gairah pada saat bersamaan.

"Apa yang ingin kaulakukan sekarang?"

"Menatap wajahmu sekarang saja membuatku ingin menciummu lagi dan lagi… Ada semacam perasaan misterius yang sulit kudeskripsikan setiap kali berdekatan denganmu, apalagi sekarang ketika kau begitu dekat denganku…"

Vallentco Harianto mengecup mesra bibir pasangan homonya lagi. Dari mencium akhirnya berubah menjadi melumat dan mengulum. Kuluman dan isapan kecil akhirnya turun ke leher, ke dada, dan akhirnya bermain-main di kedua puting dada pasangan homonya.

Sungguh suatu malam yang panjang bagi keduanya. Jay Frans Xaverius hanya bisa mengikuti ke mana gairah pasangan homonya membawanya.

***

Sungguh terhenyak Vallentco Harianto tatkala Max Julius memperlihatkan beberapa foto dan video Jay Frans Xaverius tengah berkencan dengan seorang perempuan di sebuah hotel.

Tampak beberapa foto yang menampilkan tubuh telanjang Jay Frans Xaverius dan perempuan itu. Tentu saja karena ada menghabiskan beberapa waktu di gym, tubuh Jay Frans Xaverius sekarang terlihat jauh lebih kekar dan berisi. Tubuh tersebut tampak bersatu padu dengan tubuh seksi mungil milik si aktris yang menjadi lawan mainnya dalam film terbaru mereka saat ini.

"Dari mana kau bisa memperoleh foto-foto dan video-video ini?" Mulut Vallentco Harianto terlihat bergelugut hebat.

"Tentu saja aku bisa melakukannya. Mengecek dan mendapatkan informasi murahan seperti ini adalah perkara kecil…" kata Max Julius enteng. Dia menyandarkan kepalanya ke sandaran kursinya dan memancarkan sebersit senyuman sinis.

"Untuk apa kau memberitahuku semua ini? Tentunya terhadapmu ini sama sekali tidak mendatangkan keuntungan apa-apa kan?"

"Tidak ada keuntungan, melainkan ada sejenis kepuasan…"

Vallentco Harianto mengernyitkan keningnya dan menatap wajah Max Julius yang sebagian besar tertutupi topeng.

"Kau benaran tidak tahu siapa aku, tidak mengingat siapa aku, atau tidak berani berhadapan dengan kenyataan siapa sesungguhnya aku?"

"Tidak mungkin… Tidak mungkin… Seharusnya Max Julius yang waktu itu sudah mati… Lagipula, Max Julius yang itu tidak mungkin menjadi seorang direktur salah satu jaringan hotel terbesar di dunia sepertimu ini…" Vallentco Harianto terperanjat bukan main. Laksana tersambar halilintar di siang bolong, dia hanya bisa menyandarkan punggungnya ke sandaran kursinya di belakang dengan kedua tangan yang mulai bergelugut hebat.

"Hidup ini sulit ditebak, Vallentco… Bukankah itu yang pernah kaukatakan kepadaku ketika pertama kali kita bertemu lagi di Sydney ini? Iya kan?"

Tampak senyuman dan sinar mata Max Julius yang mengerikan.

Vallentco Harianto bagai terjengat listrik bertegangan tinggi.

"Sekarang pergilah… Bawa foto dan video kekasihmu itu dan enyahlah kalian selamanya dari hadapanku… The Pride tidak jadi bekerja sama dengan kekasihmu itu dengan menjadikan salah satu lokasi kami sebagai lokasi shooting film terbarunya saat ini. Carilah hotel lain…"

Vallentco Harianto hanya bisa membisu seribu bahasa. Dia bertandang ke apartemen Jay Frans Xaverius tanpa meneleponnya atau mengabarinya terlebih dahulu. Sungguh bagai terhempas ke neraka terdalam di dasar Palung Mariana, matanya hanya bisa terbelalak lebar ketika Jay Frans membuka pintu dengan penampilan hanya mengenakan undies-nya dan di belakang terlihatlah si aktris perempuan yang sama dengan yang dilihat oleh Vallentco Harianto di dalam video tadi – dalam keadaan hanya berbalut selimut putih dari ranjang Jay Frans Xaverius.

Hancurlah seluruh sendi dan benteng pertahanan Vallentco Harianto.

"Kenapa kau bisa datang tiba-tiba begini tanpa menelepon ataupun mengabariku dulu?" Kening Jay Frans Xaverius mengerut. Dari sorot matanya, jelas tampak ia merasa bersalah dan kesal pada saat bersamaan.

"Kalau aku mengabarimu atau meneleponmu terlebih dahulu, tentu saja aku tidak bisa menangkap pemandangan yang indah begini bukan?" sindir Vallentco Harianto sarkas.

Vallentco Harianto hanya berlalu pergi begitu saja. Tidak mungkin Jay Frans mengejarnya karena penampilannya yang masih telanjang dengan hanya mengenakan undies-nya. Dia hanya bisa mengumpat kesal dan membanting pintu apartemennya.

"Akhirnya ketahuan juga…" kata si aktris dengan sebersit senyuman lirih.

"Kau yang memanggilnya ke sini supaya dia mengetahui hubungan kita?" tanya Jay Frans sedikit mendelikkan matanya ke si aktris.

"Tentu saja bukan, Jay… Demi Tuhan, Jay… Kita berpacaran sudah hampir setahun. Aku menyerahkan diriku kepadamu juga sudah hampir setahun. Kalau aku ingin membongkar rahasia hubungan kita ke dia, kenapa aku harus tunggu sampai setahun?" Mata si aktris sedikit membesar karena ketakutan. Memang bukan dia yang telah membongkar hubungan rahasia mereka ke Vallentco Harianto.

"Maafkan aku… Aku meragukanmu…" kata Jay Frans kembali merebahkan tubuh telanjangnya ke samping si aktris.

"Jadi bagaimana rencanamu selanjutnya? Jangan tinggalkan aku, Jay… Aku benaran sangat mencintaimu… Lagipula ayah dan ibuku sudah mengetahui dan merestui hubungan kita. Mereka sedang menunggu kau melamarku, Jay. Mereka tentu saja takkan terima dan memaafkanku begitu saja apabila hubungan kita berakhir tanpa alasan di sini."

Jelas terlihat si aktris begitu ketakutan akan menjadi sasaran amukan kedua orang tuanya apabila Jay Frans memutuskan hubungan mereka.

Jay Frans hanya meraih si aktris ke dalam dekapannya. "Tentu saja aku takkan memutuskan hubungan kita. Apa sudah gila apa! Aku mencintaimu… Aku sadar selama ini hubungan miringku dengan Vallentco Harianto itu adalah sebuah kesalahan…"

"Kau akan memutuskan dan mengakhiri hubunganmu dengan Vallentco Harianto itu, Jay?" tanya si aktris penuh-penuh harap.

"Mulanya aku memang ingin mencari waktu berbicara baik-baik dengannya dan mengakhiri hubungan miring itu. Namun, sekarang sudah ketahuan… Jadi yah mau bagaimana lagi? Aku coba menemuinya, meminta maaf padanya dan coba mengakhiri hubungan kami baik-baik ya…"

Jay Frans masih mendekap si aktris di dalam dekapannya. Mulut si aktris mulai menyunggingkan sebersit senyuman ketenangan. Tangan yang nakal mulai kembali bermain-main di area senjata kejantanan Jay Frans Xaverius yang super sensitif.

"Kau mulai nakal lagi ya…"