Chereads / 3MJ / Chapter 201 - Terima Kasih karena Mencintaiku dan Kesempatan untuk Mencintaimu

Chapter 201 - Terima Kasih karena Mencintaiku dan Kesempatan untuk Mencintaimu

"Bagaimana dengan perasaanmu sendiri? Apakah kau mencintainya atau menyukainya?" tanya Maxy Junior masih dengan kerutan di dahi.

"Entahlah… Aku tidak pernah berpikir sejauh itu…" kata Rodrigo Wisanto mengedikkan bahunya dan kembali berkonsentrasi pada makanannya yang tinggal sedikit.

"Kalau kau tidak mencintainya sama sekali, berilah dia sedikit uang dan minta ia pergi dari rumahmu sekaligus hidupmu…" kata Maxy Junior memberi sebuah saran.

"Iya… Jangan ikat dia terus di sampingmu, memberinya harapan dan kemudian kau menghancurkan harapannya dengan bercinta dengan perempuan-perempuan lain di hadapannya…" sahut Sean Jauhari.

"Kau menyiksa dan menyakitinya, Rod… Nanti kau bisa kena karma loh…" kata Verek Felix sedikit memperingati.

"Oke deh… Aku akan memikirkannya lagi… Akan kuputuskan nanti…" kata Rodrigo Wisanto dengan sebersit senyuman singkat.

Percakapan setelah itu meliputi anak kembar Sean Jauhari dan anak kembar tiga Maxy Junior.

"Sudah tahu kalian jenis kelamin mereka?" tanya Rodrigo Wisanto.

"Laki-laki," jawab Sean Jauhari dan Maxy Junior berbarengan, dengan semangat.

"Nanti ketika Natsumi dan Kimberly akan melahirkan, perlu kami mengadakan baby shower untuk mereka?" tanya Thobie Chiawan meledak dalam tawa gelinya.

"Tentu saja…" kata Maxy Junior berpandangan sesaat dengan Sean Jauhari.

"Kami senang sekali jika kalian tidak berkeberatan…" sambung Sean Jauhari penuh antusiasme.

"Oke deh… Akan kami diskusikan bersama di antara kami berempat…" kata Saddam Demetrio.

"Kami akan mengabari kalian tentang jam dan tempatnya…" kata Thobie Chiawan.

"Kalian hanya perlu bawa diri kalian sendiri dan kedua istri kalian ke tempat yang telah kami tentukan," sambung Verek Felix.

Rodrigo Wisanto hanya tersenyum tipis mendengarkan celotehan teman-temannya. Pikirannya tak kuasa melayang lagi ke sesosok perawan muda yang cantik jelita, dengan bentuk tubuh yang setiap kali melihatnya akan membangkitkan hasrat kepriaan Rodrigo Wisanto Tjanggara, dengan senyuman manis yang teramat menggetarkan jiwa dan sukmanya yang selama ini kesepian, dengan rambut yang hitam panjang tergerai yang terus dan terus bertakhta di benak pikiran Rodrigo Wisanto Tjanggara.

Terdengar gerunyam Rodrigo Wisanto Tjanggara yang membelandang ke seisi belantara sanubarinya. Apakah aku mencintainya? Apakah aku menyukai Lizbeth Zheng itu?

Rodrigo Wisanto Tjanggara hanya bisa menghela napas panjang. Terlalu banyak tanda tanya yang sampai detik ini belum terjawab.

***

Jakarta, awal November 2013

"Periku… Kau sedang apa di sini?" tanya Maxy Junior sepulangnya dari kantor. Sepulangnya dari kantor ia melihat sang bidadari cantik kesayangannya tengah berdiri di depan gudang belakang di pekarangan belakang rumah mereka. Mereka biasanya menyimpan barang-barang bekas mereka di gudang belakang tersebut.

"Tadi pagi pihak kapal Zodiac Liner mengirimkan kembali koper Bang Shunsuke dan koper Ciciyo, Sayang… Aku memutuskan untuk menyimpan koper mereka berdua di gudang belakang ini saja…" Terlihat sang bidadari cantik yang kini hamil besar, menyandarkan kepalanya ke dada bidang tegap, kekar nan bedegap sang suami tampan.

Sang suami tampan kembali membelai-belai kepala hingga kedua lengan atas sang bidadari cantik jelita. "Pasti kembali membuatmu teringat kepergian mereka, Periku…"

"Aku perlahan-lahan sudah bisa menerima kepergian mereka dari hidup kita, Sayang… Aku perlahan-lahan sudah bisa menerima mereka sudah pergi selama-lamanya dari hidup kita. Jangan khawatir, Sayang… Aku takkan menangis sesenggukan seperti dulu lagi…" Natsumi Kyoko kali ini hanya tersenyum getir.

"Iya… Aku yakin kini mereka pasti sudah saling menemukan dan saling mencintai di alam sana, Periku…" kata Maxy Junior lembut.

"Menurutmu apakah cinta mereka bisa mengatasi segala kepedihan dan penderitaan mereka?" tanya Natsumi Kyoko masih dengan sebersit senyuman getir pada sudut bibirnya.

"Tentu saja bisa, Periku… Mereka akan kembali bersama dan berbahagia dalam cinta mereka…" sahut Maxy Junior masih terus membelai-belai kepala hingga kedua lengan atas sang bidadari cantik jelita.

Semilir angin sore menemani sepasang pasutri tersebut di pekarangan belakang mereka selama beberapa menit sampai akhirnya sang suami tampan berujar,

"Kau pasti lelah terus berdiri di tempat ini… Ayo kita masuk ke dalam, Periku…" Maxy Junior menuntun sang bidadari cantik jelita dengan lembut untuk kembali masuk ke bangunan rumah utama.

Natsumi Kyoko mengangguk cepat. "Mengandung anak kembar tiga sungguh membuatku mudah lelah jika berdiri terlalu lama, Sayang."

"Apa kau bisa jalan sendiri? Apa perlu kugendong?" tanya Maxy Junior dengan raut wajah khawatir.

Natsumi Kyoko menggeleng lemah. "Nggak perlu… Aku hanya perlu kembali ke kamar dan merebahkan diri sebentar."

"Ayo sini… Akan kutemani kau beristirahat di dalam kamar, Periku…"

Maxy Junior mematikan lampu gudang belakang dan menarik turun pintunya. Begitu pintu tertutup, Maxy Junior menarik lembut tangan sang bidadari cantik jelita. Kedua pasutri tersebut berjalan perlahan-lahan meninggalkan pekarangan belakang mereka.

"Bagaimana anak kembar tiga Daddy hari ini?" Sesekali Maxy Junior akan membungkuk dan mendekatkan telinganya ke perut besar sang bidadari cantik kesayangannya.

Natsumi Kyoko hanya meledak dalam tawa lepasnya melihat tingkah kocak sang suami tampan.

"Hari ini mereka agak tenang… Mungkin mereka tahu Mommy mereka sedikit kelelahan hari ini…" Senyuman lemah lembut tidak luput dari wajah Natsumi Kyoko.

"Terima kasih sudah hadir dalam hidupku, Periku… Terima kasih sudah mencintaiku dan memberiku kesempatan untuk mencintaimu, Periku Sayang…"

"Terima kasih sudah hadir dalam hidupku juga, Maxy Junior Sayang… Tanpamu, aku tidak tahu bagaimana sepinya hidup yang merantai hati ini, dan tidak tahu bagaimana aku menjalani hari-hariku sekarang…"

Maxy Junior mengecup mesra sepasang bibir sang bidadari cantik jelita yang imut menggemaskan. Ruap-ruap cinta terus bersenandung dan menggema di relung-relung sanubari Maxy Junior dan Natsumi Kyoko.

Di belakang mereka, mereka tanpa sadar telah meninggalkan koper Shunsuke Suzuki di dalam gudang belakang mereka. Koper yang sudah setengah rusak tersebut mendadak sedikit terbuka. Laptop Shunsuke Suzuki yang sudah tidak menyala tampak sedikit mencuat keluar dari dalam koper. Terlihat jelas USB kecil masih terpasang pada lubangnya di laptop tersebut.