Saat Natsumi Kyoko keluar dari kolam renang, Kimberly Phandana bertanya,
"Mau ke mana, Natsumi?"
"Memesan nasi goreng sebentar… Tiba-tiba aku jadi ingin makan nasi goreng belacan yang dijual di sebelah sana," kata Natsumi Kyoko menunjuk ke stand yang menjual aneka nasi goreng dari Indonesia.
Mendadak Kimberly Phandana juga tampak menelan air liurnya. "Aku juga mau… Pesankan aku satu ya… Kau mau, Frebelyn?"
"Tidak… Kalian saja…" ujar Frebelyn Meyrita Jaya tersenyum lembut. Dengan demikian, Kimberly Phandana menganggukkan kepalanya kepada sahabatnya bahwa dia cukup memesan dua porsi saja. Natsumi Kyoko juga menganggukkan kepalanya petanda dia akan memesan dua porsi saja.
Setelah berdiri di depan stand yang berjualan aneka nasi goreng dari Indonesia, Natsumi Kyoko berpaling ke arah suaminya yang kebetulan juga tengah menatapnya. Dia menunjuk ke stand tersebut petanda bertanya kepada sang suami tampan apakah sang suami ingin makan nasi goreng juga. Dengan sebersit senyuman menawan, sang suami tampan menggeleng ringan. Natsumi Kyoko bertanya lagi dengan sedikit isyarat apakah teman-teman sang suami tampan ingin makan nasi goreng.
Maxy Junior bertanya kepada teman-temannya, "Istriku bertanya kalian ingin nasi goreng ala Indonesia tidak?"
"Tidak deh…" jawab Sean Jauhari spontan. "Kimberlyku pasti mau makan tuh… Akhir-akhir ini kulihat dia makan banyak sekali, tapi dia kok tidak gemuk-gemuk ya?"
"Mmm… Makan banyak tapi tidak gemuk-gemuk ya… Sepertinya aku pernah dengar ada seseorang yang aku kenal, yang juga memiliki kondisi serupa dengan istrimu, Sean… Hanya saja, aku lupa," kata Rodrigo Wisanto dan kemudian ia berpaling ke Maxy Junior, "Aku nggak mau… Sebentar lagi bakalan jam makan malam."
"Nggak deh… Habis ini mau makan malam. Habis makan malam, akan ada makan malamku yang sebenarnya," jawab Saddam Demetrio dengan kerlingan mata nakal nan penuh arti.
"Tidak deh… Daripada makanan Indonesia, aku ingin makan makanan Eropa di kapal ini…" kata Thobie Chiawan.
"Aku nggak mau… Sebentar lagi akan makan malam… Lagipula akhir-akhir ini aku sudah diet menjaga berat badan supaya tetap terlihat langsing dengan perut six pack ini di depan gadis-gadis yang aku kencani," tukas Verek Felix dan disertai sorak panjang dari teman-temannya.
Maxy Junior berpaling memberi jawaban isyarat kepada istrinya bahwasanya teman-temannya dan dia sendiri tidak ingin makan nasi goreng ala Indonesia. Natsumi Kyoko mengangguk dan berbalik badan untuk mengantre membeli nasi goreng belacannya. Mendadak saja, tangannya dicolek oleh seseorang dari samping. Serta-merta Natsumi Kyoko berpaling ke samping dan mendapati seorang pemuda awal dua puluhan sedang tersenyum cerah ke arahnya.
"Apakah ini Natsumi?" tanya si pemuda awal dua puluhan itu.
Natsumi Kyoko mengerutkan dahi sebelum ia menjawab, "Ini… Ini… Dicky… Dicky Ottoman?"
"Iya… Astaga… Tetangga sebelahmu ketika masih SD dulu… Kau masih ingat kan?" celetuk Dicky Ottoman dengan sebersit seringai lebar. Maxy Junior yang memperhatikan adegan tersebut dari sisi seberang mulai merasakan adanya riak-riak yang lain.
"Astaga, Dicky… Sudah lama sekali… Semenjak kau pindah, aku tidak pernah mendengar tentang kabarmu lagi. Bagaimana kabarmu sekarang? Kau tinggal di mana?" tanya Natsumi Kyoko tersenyum cerah. Sudah lama dia tidak bertemu dengan si Dicky Ottoman ini yang notabene adalah tetangga sebelahnya ketika dia masih SD.
"Wow… Ada yang tidak beres ya sepertinya…" celetuk Verek Felix mengulum-ngulum senyumannya.
"Siapa sih lelaki itu!" Tampak Maxy Junior mulai gusar. Terlihat dari sisi mereka duduk, si Dicky Ottoman berbicara dengan Natsumi Kyoko sambil sesekali memegang-megang lengan sang bidadari cantik jelita.
"Sepertinya ada saingan nih ya… Apakah selama ini Natsumi pernah menceritakan soal lelaki itu kepadamu, Maxy Junior?" Thobie Chiawan sengaja menuang bensin ke api kecemburuan Maxy Junior yang sudah tersulut.
"Tidak… Dia tidak pernah cerita apa-apa…" Maxy Junior sedikit mengeraskan rahangnya.
"Aku sekarang tinggal di Serpong. Aku bantu-bantu di pabrik makanan dan minuman ringan milik ayahku di sana. Kau sendiri masih tinggal di tempat yang dulu?"
"Iya… Aku masih di sana… Sudah lama sekali tidak mendengar kabarmu, Dicky… Tidak disangka-sangka kau juga ikut pelayaran ini…" kata Natsumi Kyoko, masih dengan senyuman cerah yang sama.
"Ngomong-ngomong kau sudah tamat SMA kan?" tanya Dicky Ottoman dan mengambil kesempatan untuk memegang-megang lengan sang bidadari cantik yang seputih dan semulus porcelain China.
"Waduh…! Bilang sama dia! Bicara boleh-boleh saja! Mulut saja yang main! Tangan jangan!" Saddam Demetrio sengaja memanas-manasi dari samping. Sean Jauhari hanya tersenyum simpul sembari menggeleng-gelengkan kepalanya. Tiga sekawan sisanya sudah mengulum-ngulum senyuman mereka.
Maxy Junior tidak bisa menggeram lebih lama lagi. Dia mengambil beberapa langkah lebar ke tempat istrinya berada. Dalam hitungan detik, dia sudah tiba di sana dan berdiri tak jauh di belakang istrinya.
"Iya… Baru saja tamat SMA akhir Maret lalu ini… Ini aku ikut pelayaran ini untuk menghabiskan liburanku dengan teman-teman SMA-ku. Oh ya, Dicky… Ini aku akan memperkenalkanmu pada seseorang yang spesial." Masih tampak senyuman cerah Natsumi Kyoko yang merekah di wajahnya yang cantik jelita.
"Seseorang yang spesial? Siapa itu?" Sedikit demi sedikit senyuman di wajah Dicky Ottoman pun memudar.
Natsumi Kyoko berbalik ke belakang dan sedikit terheran sang suami sudah berdiri tak jauh di belakangnya. Dia segera menarik tangan sang suami dengan antusias, "Sayang… Aku ketemu dengan tetangga lamaku di sini. Ayo, kuperkenalkan kau padanya…"
Maxy Junior diam saja. Dia mengikuti saja ke mana istrinya menarik tangannya. Sesampainya di depan Dicky Ottoman, Maxy Junior hanya menatap lelaki muda itu dengan sinar mata dingin tanpa ekspresi.
"Sayang… Ini tetanggaku ketika aku masih SD. Sekarang sudah pindah ke Serpong. Dulu kami dan beberapa anak-anak di lingkungan tempat tinggalku sana bersahabat baik. Ini Dicky Ottoman…"
Natsumi Kyoko kini berpaling ke Dicky Ottoman, "Dicky… Ini suamiku… Maxy Junior Tanuwira…"
Senyuman di wajah Dicky Ottoman langsung memudar. Karena diperkenalkan oleh Natsumi Kyoko, dengan sangat terpaksa dia mengangkat tangan dan bersalaman dengan Maxy Junior. Maxy Junior menatap lelaki itu lekat sembari sedikit menyunggingkan senyuman sinis.
"Oh… Kau sudah menikah?" tanya Dicky Ottoman. Jelas terdengar nada kecewa dalam suaranya.
"Iya… Kami sebenarnya sudah bertemu sejak kami kecil… Berpisah setelah itu dan setahun lalu kami bertemu lagi dan kini kami telah menikah…" kata Natsumi Kyoko, masih dengan senyuman cerah yang polos.
"Oh, begitu ya…" sahut Dicky Ottoman, mulai menunjukkan perangai malas dan tidak tertarik.
"Kau sendiri sudah punya pacar kan? Dulu aku lihat kau dekat sekali dengan si Fenny itu. Tak berapa lama kau pindah, ia sekeluarga juga pindah. Kurasa dia memang tertarik sekali padamu dan ingin mengikutimu ke mana pun kau pindah, Dicky. Kalian sekarang sudah jadian kan?"
Natsumi Kyoko sedikit tertawa cekikikan. Dia benaran mengira si Dicky Ottoman ini sudah jadian dengan salah satu teman masa kecilnya itu. Maxy Junior hanya tersenyum sinis dan terus menatap lekat ke arah Dicky Ottoman seolah-olah ia ingin berujar,
Nah… Lihat kan? Ini istriku… Sejak dulu dia hanya memiliki ketertarikan terhadapku. Dia sama sekali tidak memiliki ketertarikan terhadapmu. Dia bahkan senang sekali mengira kau dan si Fenny – salah satu teman masa kecil kalian – entah siapa itu – sudah jadian. Kau kira setelah sekian lama tidak bertemu, Natsumiku ini akan merindukanmu dan sekarang kau berkesempatan mendekatinya? Bagai pungguk merindukan bulan! Namun, semuanya itu hanya terlontar dalam gerunyam sanubari Maxy Junior. Dia tidak menyuarakannya.
"Belum sih… Masih dalam tahap PDKT…" jawab Dicky Ottoman. Entah hilang ke mana keceriaan dan antusiasmenya barusan.
"Dia ada ikut pelayaran ini? Aku juga ingin bertemu dengannya dong, Dicky… Sudah lama tidak bertemu soalnya…" ujar Natsumi Kyoko dengan penuh antusiasme.
"Lain kali saja, Natsumi… Aku masih ada urusan lain… 'Dah dulu ya…" Dicky Ottoman langsung mengundurkan diri. Natsumi Kyoko jadi mengernyitkan dahinya. Belum selesai dia bertukar cerita dengan salah satu teman masa kecilnya, si teman sudah mau mengundurkan diri. Ada apa ini? Dasar aneh…