Chereads / 3MJ / Chapter 174 - 'Cemilan Sore' di Kamar Aries

Chapter 174 - 'Cemilan Sore' di Kamar Aries

DI KAMAR RYOTA HANAMURA

Tentu saja Ryota Hanamura berang bukan main begitu mendapat laporan anak-anak buahnya kehilangan jejak Victorio Mistrall.

"Aku tidak tahu ada di mana dia, Tuan…" kata anak buah Ryota Hanamura begitu ia memberikan laporan kepada bosnya bahwa dia sudah kehilangan jejak Victorio Mistrall.

"Kenapa kau bisa begitu bodoh! Kusuruh kau ikuti dia dan awasi pergerakannya kan! Kenapa kau bisa sampai kehilangan jejaknya!" Sontak tangan Ryota Hanamura melemparkan gelas yang ada di tangannya ke arah si anak buah. Darah bercucuran dari kepala si anak buah ketika gelas mengenai kepalanya. Namun, si anak buah diam saja. Sejak pertama kali bergabung ke dalam organisasi hitam ini, dia sudah siap mati; hidup dan matinya sudah ada di tangan para petinggi.

"Dia… Dia berbaur dengan banyak orang di bar yang ada di lantai tiga. Kami berusaha menerobos kerumunan yang ada di bar tersebut. Begitu kami berhasil keluar dari kerumunan, dia sudah tidak kelihatan lagi…" jawab anak buah yang lain dengan takut-takut.

Gelas kembali melayang. Kali ini terkenalah kepala anak buah yang kedua dan ketiga.

"Aku tidak percaya dia bisa menghilang begitu saja di kapal yang sekecil ini. Dia tidak mungkin menghilang dengan meloncat ke laut kan? Cari dia sampai dapat! Tetap awasi pergerakannya dan beri laporan kepadaku!" teriak Ryota Hanamura kesal.

Ketiga anak buah dengan darah yang bercucuran dari kepala mereka kini hanya bisa menganggukkan kepala mereka dan sedikit membungkukkan badan mereka sebelum mereka keluar dari ruangan kerja Ryota Hanamura.

Napas Ryota Hanamura menjadi sedikit tersengal menahan amarah dan kekesalannya.

***

Tak terasa waktu pun bergulir sampai jam empat lewat lima belas menit. Si empat sekawan, Shunsuke Suzuki dan istrinya keluar dari tempat main biliar. Kini si empat sekawan bersiap-siap akan berenang sementara Shunsuke Suzuki dan Ciciyo Suzuki akan menikmati sauna berdua.

"Kalian jadi berenang?" tanya Shunsuke Suzuki.

"Tentu saja… Akan ada banyak cewek cantik dan seksi di kolam renang loh, Shunsuke…" Mata Thobie Chiawan mengerling nakal nan penuh arti.

Ciciyo Suzuki hanya menatap suaminya penuh arti. Begitu ditatap seperti itu, Shunsuke Suzuki hanya bisa membisu seribu bahasa seraya sedikit menundukkan kepalanya.

"Apa-apaan sih, Thob… Shunsuke adalah guru renang. Apa kau sudah lupa? Setiap hari sudah terbiasa dong dia berhadapan dengan cewek-cewek cantik dan seksi yang hanya berbalut bikini," sahut Rodrigo Wisanto.

"Benaran aku tidak memikirkan apa-apa ketika mengajari mereka. Aku murni hanya fokus kepada renang itu sendiri. Sumpah!" Shunsuke Suzuki terlihat mulai gelagapan.

"Bagaimana kalau ada cewek yang minta tolong padamu memegang tubuhnya dulu ketika dia pertama kali mencoba berenang?" tantang Verek Felix dengan kerlingan mata penuh arti. Tatapan mata sang istri kian tajam ke Shunsuke Suzuki.

Ya Tuhan… Bebaskanlah aku dari situasi ini… Terdengar kata hati nurani Shunsuke Suzuki yang benar-benar sudah tersiksa.

"Sejauh ini benaran tidak ada… Aku suruh mereka berenang di kolam yang dangkal. Ada apa-apa kaki mereka bisa langsung menginjak dasar kolam, jadi aku tidak perlu memegang tubuh mereka," sahut Shunsuke Suzuki cepat.

"Benarkah? Aku kok kurang percaya ya?" Terlihat sang istri kini menyipitkan sepasang matanya. Si empat sekawan sudah meledak dalam tawa geli mereka.

"Benaran, Sayang… Sumpah! Aku tidak pernah memegangi tubuh cewek-cewek itu selama ini." Shunsuke Suzuki spontan mengangkat tangan kanannya ke udara.

Ciciyo Suzuki hanya mengulum senyumannya. Kemudian dia berujar, "Oke deh… Sudah waktunya kita ke sauna, Sayang… Aku mau bawa dia ke sauna. Kami permisi dulu, Kawan-kawan…"

"Oke… Sampai ketemu saat jam makan malam nanti, Shunsuke, Ciciyo…" kata Saddam Demetrio.

Si empat sekawan mengambil jalur yang mengarah ke kolam renang. Shunsuke Suzuki dan Ciciyo Suzuki mengambil jalur yang mengarah ke sauna.

"Ayo, Sayang… Kita ke sauna sekarang…" Tampak senyuman cerah Ciciyo Suzuki ketika ia menggandeng tangan suaminya berjalan ke arah sauna.

Shunsuke Suzuki tersenyum cerah. Dia mengecup mesra bibir sang istri pujaan hatinya sebelum bersama-sama melangkah ke arah sauna.

"Ke mana dua pasangan pengantin baru sisanya ya?" Thobie Chiawan tampak mereka-reka.

"Iya loh… Semenjak menyelesaikan perkara dengan kedua pelayan ceroboh tadi siang sampai sekarang, tidak tampak-tampak kedua pasangan pengantin baru itu…" sahut Verek Felix.

"Kau ingin ke kamar mereka dan mengecek apa yang tengah mereka lakukan sekarang?" tanya Saddam Demetrio dengan kerlingan mata nakal.

Tiga sekawan lainnya meledak dalam tawa geli.

"Bahagianya pengantin baru… Aku jadi bertanya-tanya apakah aku juga akan seperti itu setelah aku menikah nanti…" Verek Felix bergaya seperti orang yang lagi kasmaran.

"Mungkin iya dengan syarat kau telah bertemu dengan wanita yang menjadi soulmate-mu, Ver… Selagi soulmate-mu belum muncul di depanmu, kau takkan bisa seperti Maxy Junior dan Sean sekarang. Mereka bucin banget terhadap istri-istri mereka," gumam Rodrigo Wisanto.

"Iya… Mereka kayak jatuh cinta saja terus sepanjang waktu…" sahut Saddam Demetrio.

Sambil menggeleng-gelengkan kepala, si empat sekawan berjalan ke arah kolam renang di lantai enam.

Benar saja… Hot bed sedang terjadi di kamar Aries dan Aquarius.

"Aaahh… Uuuhh… Periku… Kau benaran membuatku melayang, Sayang." Maxy Junior terus mendesah tiada henti tatkala sang peri cantik kesayangannya sedang menyelesaikan aksi 'cemilan sore' di daerah selangkangannya.

"Kau tidak suka, Sayang?" Pura-pura Natsumi Kyoko berhenti sejenak dan memandangi suaminya dengan sinar mata polos.

"Jangan berhenti! Jangan berhenti! Teruskan! Aaahh…! Aku belum selesai!" Maxy Junior melolong setengah menghardik karena sekonyong-konyong istrinya berhenti dengan 'cemilan sorenya' itu.

Sambil menyeringai nakal, Natsumi Kyoko meneruskan 'cemilan sorenya' sampai dengan tuntas, dan membuat sang suami tampan melenguh panjang di atas gairah kenikmatan yang menggelegak nan menjilat-jilat.

Hal yang sama juga berlaku di kamar Aquarius.