Makan siang mewah – tentunya untuk kalangan atas – diadakan di restoran mewah yang terletak di lantai lima kapal pesiar mewah Zodiac Liner. Setelah menata dan mengatur barang-barang pribadi mereka di kamar masing-masing, Maxy Junior dan Natsumi Kyoko bergegas ke lantai lima untuk menghadiri perjamuan makan siang mewah. Dari pakaian santai, semuanya berubah mengenakan pakaian glamor yang berkelas, indah, anggun nan menawan.
Menu-menu yang disajikan sudah pasti sangat menggugah selera. Mereka tinggal duduk. Para pelayan akan datang menyodorkan buku menu. Mereka akan memesan makanan dan minuman yang mereka kehendaki. Beberapa menit kemudian, makanan dan minuman yang mereka kehendaki sudah akan terhidang di atas meja, di hadapan mereka.
Natsumi Kyoko hanya memesan salad kepiting dan segelas jus semangka. Dia memang tidak begitu berselera dengan semua makanan dan minuman yang terdaftar di buku menu.
"Kenapa kau hanya pesan salad dan jus semangka, Periku?" kata Maxy Junior lembut. Dia sendiri memesan lamb chop with mint sauce dan segelas champagne.
"Di hotel tadi pagi kau tahu aku sudah makan mi pangsit dan nasi goreng kari. Di pelabuhan tadi sempat makan ayam goreng dan kentang goreng lagi. Kini perutku sudah mulai kenyang terisi, Sayang… Lagipula tadi kulihat menunya kebanyakan didominasi oleh daging sapi, daging rusa, daging domba, dan daging kambing. Aku tidak begitu suka semua jenis daging tersebut, Sayang."
"Ada lobster, udang galah dan cumi-cumi juga kulihat, Periku…" kata Maxy Junior membelai lembut wajah dan pipi sang istri yang cantik jelita.
"Aku tidak ada mood makan seafood, Sayang… Nanti kebanyakan kolesterol dan aku jadi gemuk. Kau takkan lagi menyukai dan mencintaiku seperti sekarang ini." Sengaja sang istri bergaya manja dan setengah merajuk supaya sang suami tampan tidak menyodorinya berbagai jenis makanan dan minuman mewah yang ada dalam menu.
Sang suami tampan mencubit gemas nan lembut hidung seksi sang istri cantik jelita. "Aku mencintaimu apa adanya, Periku… Akan selalu mencintai dan menyukaimu…"
"Iya… Aku tahu… Aku hanya bercanda tadi, Sayang… Aku benaran kenyang dan aku cukup makan salad kepiting ini," kata Natsumi Kyoko berusaha meyakinkan sang suami tampan.
Kimberly Phandana yang duduk di sebelah Natsumi Kyoko ternyata juga hanya memesan salad lobster dan jus nanas. Sang suami melirik ke makanan dan minuman yang terhidang di atas meja di hadapan istrinya. Sang suami kemudian mengangkat alisnya.
"Kenapa hanya makan itu, Honey?" tanya Sean Jauhari.
"Di hotel tadi sudah makan pizza dan croissant. Di pelabuhan tadi juga makan banyak ayam goreng dan kentang goreng. Kini aku sudah kenyang dan cukup makan ini saja, Sean Sayang…" Kimberly Phandana tersenyum lembut nan menenangkan.
"Aku ingin kau benar-benar menikmati liburan kali ini, termasuk menikmati juga semua makanan dan minumannya… Pesan saja apa yang ingin kaumakan dan kauminum, Honey… Tak apa-apa… Sama aku, kau tidak perlu sungkan… Aku adalah suamimu, Honey…" bisik Sean Jauhari mesra.
Mendadak saja kedua belahan pipi Kimberly Phandana merona hangat. Jantungnya kontan berdegup kencang.
"Aku tidak berselera dengan semua makanan dan minuman ini, Sayang. Benaran aku sudah kenyang dan aku cukup hanya makan ini… Namun, sekarang aku mendadak berselera pada satu hal…"
"Apa itu?" Sean Jauhari sedikit mengerutkan dahi. Makanan dan minuman yang dipesannya juga sudah datang. Dia memotong daging lobster yang ada di atas piringnya, menusuknya dengan garpu dan memasukkannya ke dalam mulut. Dia menyesap sedikit champagne yang terhidang di hadapannya.
"Nanti saja, Sayang…" Makin merona hangat kedua belahan pipi dan wajah Kimberly Phandana. Buru-buru dia memusatkan konsentrasinya kepada makanan dan minuman yang ada di hadapannya.
Sean Jauhari masih mengerutkan keningnya. Karena mereka masih berada di tempat umum, dia tidak mendesak sang istri. Dia memutuskan akan meneruskan lagi percakapan tadi sesampainya mereka di kamar nanti.
Makanan dan minuman yang dipesan oleh Maxy Junior dan Natsumi Kyoko juga sudah terhidang di atas meja di depan mereka. Natsumi Kyoko tampak sedang menikmati salad kepitingnya ketika Kimberly Phandana mencolek lengan kanannya dari samping. Serta-merta Natsumi Kyoko menoleh ke sahabat karibnya itu.
"Kenapa mendadak aku jadi tidak berselera makan ya? Perutku jadi terasa penuh dan rasa-rasanya ingin muntah saja aku…" bisik Kimberly takut kedengaran oleh sang suami.
"Aku juga begitu… Makanan ini sebenarnya enak, tapi entah kenapa melihatnya saja sudah membuatku ingin muntah. Aku menahan-nahan dari tadi. Pokoknya jangan sampai muntah di sini deh… Memalukan iya nggak sih?" bisik Natsumi Kyoko sedikit memicingkan mata dan mengerutkan dahi.
"Sebenarnya sudah beberapa hari ini aku terus pusing, mual, dan muntah-muntah begitu, Natsumi… Jadi sedikit khawatir deh aku… Entah apa yang salah ya dengan tubuhku ini…" Wajah Kimberly Phandana terlihat sedikit merengut.
"Hah…? Kamu juga? Aku juga loh… Sudah beberapa hari terakhir ini aku pusing, mual, dan asyik muntah-muntah saja… Oh, apa yang salah dengan tubuhku ini, Kimberly? Apa yang salah dengan tubuh kita ini?" bisik Natsumi Kyoko terdengar sedikit menggerutu.
"Apa yang kaumuntahkan memangnya?" tanya Kimberly masih mengerutkan dahinya.
"Terkadang apa yang aku makan pada waktu itu… Kalau aromanya tidak cocok, mual itu langsung datang dan apa yang kumakan pada waktu itu langsung kumuntahkan begitu saja… Bagaimana denganmu, Kimberly? Apa yang kaumuntahkan memangnya?" bisik Natsumi Kyoko.
"Sama denganmu… Kalau di pagi hari muntahnya, ya muntahnya sedikit cairan asam lambung begitu dan sisa-sisa makanan yang aku makan malam sebelumnya. Sebenarnya aku sudah tidak berniat ikut liburan kali ini, Natsumi. Aku sudah ingin membatalkannya dan beristirahat saja di rumah. Namun, aku tidak ingin mengecewakan Sean."
"Sama… Aku sebenarnya ingin sekali beristirahat di rumah saja… Tidak ingin ikut liburan kali ini lagi… Akan tetapi, aku takut mengecewakan Maxy Juniorku. Dia sudah bersemangat dengan liburan kali ini sejak sebulan sebelumnya."
"Iya… Sean juga… Pasti mereka para lelaki ada berkumpul dan mendiskusikan sedikit mengenai liburan ini. Sean terlihat sangat bersemangat apalagi seminggu menjelang hari ini."
"Iya… Pasti ada itu… Maxy Junior juga terlihat begitu antusias dan bersemangat apalagi seminggu menjelang hari ini."
Mendadak ada beberapa pelanggan penting Beauty & Me Enterprise yang mengenali Maxy Junior Tanuwira. Tampak sepasang suami istri berkulit putih menghampiri Maxy Junior dan menyapanya.
"Siang, Tuan Maxy Junior… Wah… Tidak saya sangka bisa bertemu dengan Anda di sini…" sapa si lelaki kulit putih.
"Wah… Siang, Tuan dan Nyonya Gavrikov…" Maxy Junior berdiri dan menyalami tangan sepasang suami istri Gavrikov dengan penuh semangat, sambil memancarkan senyuman menawan yang menjadi ciri khasnya.
"Anda ikut pelayaran kapal pesiar ini dengan kekasih Anda?" tanya Nyonya Oxana Gavrikov Vasin kepada Maxy Junior sambil memancarkan sebersit senyuman cerah.
Natsumi Kyoko hanya tersenyum manis.