Singapura, awal April 2013
Waktu terus berlalu dengan sebegitu cepat… Memasuki akhir Maret 2013, mereka semua mengambil sertifikat kelulusan mereka dari SMA Newton Era. Setelah itu, empat sekawan – sama seperti Maxy Junior Tanuwira, Sean Jauhari, Ronny Alwi Emery, dan Shunsuke Suzuki – juga membantu di perusahaan raksasa ayah masing-masing. Kehidupan bergulir seperti biasa sampai akhirnya tibalah saatnya mereka berlibur di kapal pesiar mewah terbaru Zodiac Liner yang sudah mereka bahas-bahas sebulan sebelumnya.
Terlihat keramaian di pelabuhan Singapura di mana para penumpang sedang menunggu giliran mereka naik ke kapal pesiar mewah paling bergengsi dan terbaru yang baru saja diluncurkan awal tahun ini.
Maxy Junior, Natsumi Kyoko, dan kawan-kawan mereka tengah berkumpul dalam sebuah kafe di pelabuhan Singapura menit-menit sebelum diumumkan para penumpang dipersilakan naik ke kapal pesiar mewah Zodiac Liner.
Verek Felix yang mengurus tiket mereka semua dan kamar-kamar mereka begitu mereka berada dalam kapal nanti. Tampak tiga pasang pengantin baru yang sibuk dalam dunia kemesraan mereka sendiri di tengah-tengah keramaian tersebut. Tampak sepasang kekasih yang baru saja jadian dalam seminggu belakangan. Tampak juga keempat sekawan, yang masih betah sendirian dalam hidup mereka, saling bercengkerama dalam dunia mereka sendiri – di antara mereka berempat.
"Bisa deh mereka saling menebar kemesraan ke mana-mana… Bisa deh mereka hanya berkonsentrasi pada suami dan istri masing-masing dan tidak memedulikan teman lagi sekarang…" celetuk Thobie Chiawan sedikit menyindir.
"Maklum, Thob… Kami masih pengantin baru…" celetuk Sean Jauhari meledak dalam tawa renyahnya. Kimberly Phandana juga ikut tertawa.
"Kami ingin menikmati dunia kami sendiri dulu. Sesampainya di atas kapal nanti, baru kita have fun ya…" kata Maxy Junior. Natsumi Kyoko hanya menebar senyuman menawannya.
"Memangnya kalian-kalian yang sudah memiliki kekasih dan istri ini berani ikut kami ke tempat mana pun yang akan kami kunjungi malam ini?" tantang Rodrigo Wisanto.
"Tentu tidak… Ke pub dan ke kasino, kami tidak ikut… Really really sorry…" celetuk Ronny Alwi Emery.
"Kalau ke tempat lain selain kedua tempat yang disebutkan oleh Ronny itu, okelah… Kami akan menemani kalian bersenang-senang…" sahut Shunsuke Suzuki.
Ciciyo Suzuki dan Frebelyn Meyrita Jaya juga hanya meledak dalam tawa geli mereka.
"Oke deh… Memang payah kalau jalan-jalan sama teman-teman yang sudah berkekasih atau beristri," celetuk Verek Felix. "Kamar-kamar kalian sudah aku bagi ya… Ada empat kamar untuk empat pasang insan di sini."
"Dan kita berempat tidur di masing-masing kamar kan? Bukan berbagi satu kamar yang sama kan?" Saddam Demetrio sudah bersiap-siap protes apabila Verek Felix menempatkan mereka berempat dalam satu kamar yang sama.
"Tentu saja kita satu orang menempati satu kamar. Memangnya kau mau melihatku bersenang-senang dengan gadis-gadis yang kubawa masuk ke dalam kamarku tiap malam?" tegur Verek Felix setengah menghardik.
"Tentu saja tidak… Dan kau juga tidak mau mendengar erangan dan desahanku terus tiap malam kan?" sahut Saddam Demetrio yang membuat semua temannya meledak dalam tawa geli mereka. Sudah berteman dari masa SMA membuat keempat perempuan yang ikut berlibur kali ini sudah terbiasa dengan sikap, perilaku dan kepribadian dari si empat sekawan.
Verek Felix kembali mengumumkan soal pembagian kamar mereka.
"Kamar-kamar kita semuanya ada di lantai enam… Kupesankan kamar-kamar tipe penthouse yang paling mewah buat kita semua. Jadi tipe kamar penthouse ini merupakan tipe kamar yang paling mewah di antara seluruh tipe kamar yang ada. Letaknya hanya ada di lantai enam, di lantai kapal paling atas yang langsung bersebelahan dengan kolam renang. Tidak sembarangan penumpang bisa naik ke lantai paling atas kecuali mereka memiliki kartu akses khusus. Masing-masing aku berikan dua kartu akses ya… Jangan sampai hilang…"
Verek Felix mulai membagikan kartu-kartu akses khusus yang ada kepada kawan-kawannya.
"Lantai enam itu terbagi ke dalam hanya 12 kamar besar. Masing-masing kamar besar itu diberi nama zodiak-zodiak Yunani – jadinya klop dengan nama kapal pesiar mewah ini yang tak lain tak bukan adalah Zodiac Liner."
"Kamarku di zodiak apa?" tanya Thobie Chiawan sudah mulai tidak sabaran.
"Kau di kamar Cancer saja… Zodiakmu Cancer kan?" Verek Felix hendak memberikan kartu akses Cancer kepada Thobie Chiawan ketika Maxy Junior juga berceletuk,
"Aku kan Cancer juga…"
"Maxy Junior dan Natsumi Kyoko di kamar Aries saja ya… Kamar Aries adalah kamar nomor satu. Aku jamin segala fasilitas yang ada dalam kamar Aries ini bagai fasilitas yang digunakan untuk menjamu seorang raja atau seorang presiden. Kalian takkan kecewa… Karena Maxy Junior adalah ketua kita semua, aku berikan kartu akses Aries ini kepadanya dan istrinya. Kalian semua tidak keberatan kan?" tanya Verek Felix santai.
"Nggak…" jawab semuanya berbarengan dan kemudian meledak dalam tawa renyah mereka. Maxy Junior dan Natsumi Kyoko hanya menundukkan kepala mereka petanda tersipu malu. Oleh karena itu, Verek Felix memberikan kartu akses Cancer kepada Thobie Chiawan, dan memberikan kartu akses Aries kepada Maxy Junior dan Natsumi Kyoko.
"Shunsuke dan Ciciyo di kamar Capricornus saja…" kata Verek Felix memberikan kartu akses kamar Capricornus kepada Shunsuke dan Ciciyo.
"Ronny dan Frebelyn di kamar Leo…" kata Verek Felix memberikan kartu akses kamar Leo kepada Ronny dan Frebelyn.
"Sean dan Kimberly di kamar Aquarius saja ya…" kata Verek Felix memberikan kartu akses kamar Aquarius kepada Sean dan Kimberly.
"Rodrigo di kamar Libra saja… Pas berseberangan dengan kamarku, Scorpius…"kata Verek Felix memberikan kartu akses Libra kepada Rodrigo Wisanto.
"Dan yang terakhir kau di kamar Sagittarius saja, Dam… Bersebelahan dengan kamar Scorpiusku…" kata Verek Felix memberikan kartu akses kamar Sagittarius kepada Saddam Demetrio.
Semua menerima dan menyimpan kartu akses kamar masing-masing.
"Harusnya sebentar lagi pengumuman untuk naik ke kapal kan?" celetuk Ciciyo Suzuki.
"Iya… Lima menit lagi…" Verek Felix melirik jam pada ponselnya sebentar.
"Selesaikan saja makanan dan minuman ini semua sebelum kita naik ke kapal…" celetuk Maxy Junior. Mereka semua pun berhasil menyelesaikan makanan dan minuman mereka dalam waktu hanya beberapa menit.
Senang dan gembira menyelisir di pesisir pantai batin sekumpulan anak-anak muda tersebut.