Chereads / 3MJ / Chapter 138 - Penolakan yang Kurang Tegas & Rintangan Wanita Cantik

Chapter 138 - Penolakan yang Kurang Tegas & Rintangan Wanita Cantik

Ryuzaki Hanamura mengangkat kedua tangannya ke udara dan kemudian ia bergerak menjauh. Selama pengalamannya, ia tahu menggunakan kekerasan kepada perempuan takkan bisa membuat perempuan itu takluk kepadanya.

Natsumi Kyoko bernapas lega. Dalam hati ia merasa sedikit lega karena dibandingkan dengan adiknya yang tadi pagi, si abang ini tidak begitu pemaksa. Namun, dia tidak tahu di balik ketenangannya, si abang ini sudah menyiapkan rencana untuk menjerat Natsumi Kyoko ke dalam pelukannya.

Tenang saja… Perlahan dan perlahan, Ryuzaki… Dengan sedikit rencana yang matang, gadis cantik jelita ini akan menyerah di dalam pelukanmu. Dengan kesuciannya yang jatuh ke tanganmu, ia mau tidak mau harus menikah denganmu. Terdengar gerunyam jahat dari Ryuzaki Hanamura dengan ujung bibirnya yang sedikit melengkung.

Natsumi Kyoko langsung mengambil tasnya dan berjalan keluar dari ruangan kerjanya. Ryuzaki Hanamura juga keluar dari ruangan kerjanya. Natsumi Kyoko langsung mengunci ruangan kerjanya.

Sejurus kemudian, sudah tampak Natsumi Kyoko memberhentikan sebuah taksi. Ia langsung naik ke dalam taksi. Ryuzaki Hanamura mengendarai mobilnya dan mengikuti ke mana perginya sang bidadari cantik. Ternyata taksi berhenti di depan gedung besar Beauty & Me Enterprise.

Dengan gigi-gigi yang bergemeretak, Ryuzaki Hanamura menahan amarah ketika dilihatnya Natsumi Kyoko ternyata datang ke perusahaan Maxy Junior Tanuwira.

Kecurigaan menyelinap ke dalam padang sanubari Natsumi Kyoko ketika dilihatnya sosok seorang perempuan cantik seksi, memakai rok pendek di atas lutut dan pakaian seragam kantor yang sangat rendah sehingga memperlihatkan sedikit belahan dadanya. Sambil mengerutkan dahinya, mulai terdengar gerunyam Natsumi Kyoko,

Jangan-jangan inilah si perempuan Jepang yang ingin sekali mendekati Maxy Juniorku… Awas saja kalau iya ya…

Si perempuan Jepang kini naik lift ke lantai paling atas bangunan perusahaan tersebut. Dia langsung tiba di depan ruangan direktur. Ada dua pintu dengan dua papan nama yang berbeda tertempel pada pintu. Yang satu jelas bertuliskan Liana Fransisca Sudiyanti. Mizuki Mimasaka menebak ayahnya pasti sedang berada dalam ruangan tersebut dan sedang asyik dengan perbincangannya. Dia sendiri harus bisa memanfaatkan kesempatan ini. Dia berjalan ke arah pintu ruangan dengan papan nama bertuliskan Maxy Junior Tanuwira.

"Sudah ada janji dengan Pak Maxy, Nona?" tanya sang sekretaris yang juga cantik jelita.

"Ada… Ada janji makan siang bersama…" sahut Mizuki Mimasaka asal-asalan.

Sang sekretaris menyampaikan jawaban tersebut kepada Maxy Junior yang terlihat cukup sibuk menelaah laporan dari masing-masing departemen dalam ruangannya. Mendengar itu, tentu saja senyuman merekah di wajah Maxy Junior yang tampan nirmala. Dia langsung mempersilakan Mizuki Mimasaka masuk tanpa ada kecurigaan sedikit pun. Akhirnya senyumannya langsung redup dan lenyap tatkala dilihatnya yang mampir ke kantornya ternyata bukanlah Natsumi Kyoko.

"Apakah kita saling kenal?" Maxy Junior berpura-pura tidak kenal. Ia memandangi Mizuki Mimasaka dengan kerutan di dahi.

"Secepat itukah kau melupakan aku, Maxy Junior? Aku saja masih ingat namamu. Masa secepat itu kau melupakan aku…" Mizuki Mimasaka berdiri di depan meja kerja Maxy Junior dengan gayanya yang sensual dan sedikit angkuh.

"Benaran aku tidak ingat loh… Siapa ya?" Maxy Junior terlihat masih mengerutkan dahi. Dia memang sengaja memperlakukan Mizuki Mimasaka ini dengan kurang terhormat.

Mizuki Mimasaka yang memang tidak pernah menyerah dalam mengejar apa pun yang dia inginkan, hanya menjawab,

"Aku Mizuki Mimasaka… Saat Beauty & Me Enterprise mengadakan grand opening di Bali tahun lalu, Ibu Liana memperkenalkan kita berdua. Sekarang sudah ingat?"

"Oh iya… iya…" Maxy Junior masih berpura-pura baru teringat siapa Mizuki Mimasaka. "Ada apa ke sini, Mizuki?"

"Sering ada pembahasan mendalam tentang hubungan kita antara ayahku dan ibumu. Apakah ibumu pernah menceritakan soal itu kepadamu?"

"Itu adalah urusan ibuku dan ayahmu. Kenapa aku mesti tahu?" tanya Maxy Junior santai.

"Karena itu menyangkut soal perjodohan dan pernikahan kita," jawab Mizuki Mimasaka dengan gaya sensual dan berani yang berbaur menjadi satu.

"Wow… Wow… Wow… Menyangkut soal pernikahan kita? Kenapa masalah yang sepenting seperti masalah pernikahan ini aku bisa sampai tidak tahu ya?" Maxy Junior terlihat membuang pandangannya ke arah lain.

"Nah sekarang kau sudah tahu…" jawab Mizuki Mimasaka singkat.

"Kenapa aku bisa sampai tidak tahu? Entahlah… Mungkin di mata ibuku, masalah ini juga tidak begitu penting sehingga selama ini ia tidak pernah bercerita apa-apa padaku…" sahut Maxy Junior tanpa mengindahkan pernyataan dari Mizuki Mimasaka yang sebelumnya.

Mizuki Mimasaka tertawa renyah. "Belum apa-apa kau sudah menolakku, Maxy. Kenapa menolakku? Aku kira aku ini sudah memiliki sejumlah persyaratan yang bisa memuaskanmu, Sayang…"

Mendadak saja Mizuki Mimasaka menarik kursi dan juga duduk di samping sang pangeran tampan. Sang pangeran tampan merasa sedikit terkejut dengan sikap si perempuan Jepang yang cukup berani dan terang-terangan.

"Kurang satu syarat – cinta… Aku sama sekali tidak mencintaimu, Mizuki…" Tampak senyuman menawan Maxy Junior yang menjadi ciri khasnya. Makin mabuk kepayang Mizuki Mimasaka begitu melihat senyuman yang memabukkan itu.

"Kau tahu apa itu cinta?" Tangan mulai naik dan membelai-belai wajah tampan yang tiada cacat.

"Aku mencintai Natsumi Kyoko. Kami sudah setahun berpacaran. Kami sangat dekat dan hubungan kami masih mesra sampai sekarang. Menurutmu apakah aku mengerti apa itu cinta?"

"Jadi aku ada saingan ya? Seberapa cantik sih dia sampai-sampai kau bisa menolakku dan mempermalukanku seperti ini?" Mizuki Mimasaka meledak dalam tawa sinis jahatnya.

"Aku tidak mempermalukanmu, Mizuki. Di ruangan ini hanya ada kau dan aku. Aku hanya memberitahukan kenyataan yang sebenarnya kepadamu."

"Aku tidak pernah ditolak sebelumnya. Selama ini banyak lelaki antre di depanku untuk bisa berpacaran denganku dan menyentuh tubuhku. Kini aku berniat menyerahkan seluruh cinta dan tubuhku ini kepadamu dalam sebuah pernikahan, kau malah mengatakan kau mencintai Natsumi Kyoko itu. Aku tidak pernah kalah sebelumnya, Maxy Junior. Penolakanmu ini benar-benar merupakan penghinaan bagiku."

Mendadak saja Mizuki Mimasaka duduk di atas meja tulis Maxy Junior dengan kedua kakinya yang mengangkang. Maxy Junior terperanjat kaget bukan main.

Di sisi luar pintu ruangan direktur, sang sekretaris merasa sesak buang air kecil. Sang sekretaris ke kamar kecil sebentar pas pintu lift terbuka dan keluarlah Natsumi Kyoko. Dengan melihat papan nama yang tertempel pada pintu, Natsumi Kyoko sudah bisa mengetahui yang mana ruangan sang pangeran tampannya. Tidak mengetahui apa-apa, Natsumi Kyoko langsung membuka pintu dan melangkah masuk. Dan…

Mendadak saja Mizuki Mimasaka turun lagi dari atas meja tulis Maxy Junior. Tanpa tedeng aling-aling, dia langsung mengulum dan melumat bibir sang pangeran tampan dengan bergairah. Secara refleks, Maxy Junior mendorong mundur Mizuki Mimasaka dan berdiri kaget. Saat itulah dia melihat bayangan Natsumi Kyoko yang terpaku di depan pintu – juga terperanjat kaget dan terpelongo heran.

Natsumi Kyoko memerlukan beberapa detik untuk mengumpulkan kembali kesadarannya yang sempat tercerai-berai tadi. Dia berbalik badan dan langsung berjalan keluar dari ruangan sang pangeran tampan dengan langkah-langkah cepat.

Sang sekretaris yang baru balik dari kamar kecil jadi terheran-heran karena wanita yang masuk ke dalam ruangan bosnya tadi tidak sama dengan wanita yang keluar sekarang.

Tampak Natsumi Kyoko menekan tombol lift. Pintu lift terbuka dan Natsumi Kyoko menerjang ke dalamnya. Maxy Junior terlambat sampai ke lift karena pintu lift sudah tertutup duluan. Dia terpaksa menggunakan tangga.

Sejurus kemudian, tampak Mizuki Mimasaka keluar dari ruangan direktur. Si sekretaris baru mengerti di saat dia ke kamar kecil barusan, ada satu wanita lain lagi yang masuk ke dalam ruangan bosnya.

Mizuki Mimasaka terlihat sedikit tersenyum sinis. Jadi dia yang namanya Natsumi Kyoko… Cantik… Sangat cantik… Kelihatannya aku memiliki seorang saingan berat. Kalau aku tidak bisa mendapatkan Maxy Junior dengan cara baik-baik, sepertinya aku harus sedikit main dari jalan belakang.

Terus terdengar gerunyam Mizuki Mimasaka yang tiada henti, dengan segala rencana yang melungkup dalam benak pikirannya.

Yang namanya laki-laki itu, pasti mereka akan takluk di bawah kecantikan dan keseksianku. Aku percaya Maxy Junior juga sama saja… Kita lihat saja apakah kau bisa melewati rintanganku yang satu ini, Maxy Junior… Mizuki Mimasaka menggumamkan satu perumpamaan lama bahasa Mandarin dalam pikirannya. Pahlawan yang setangguh dan sekuat apa pun takkan bisa melewati rintangan dari seorang wanita cantik.

Sambil tersenyum sinis, Mizuki Mimasaka menekan tombol lift. Pintu lift terbuka dan Mizuki Mimasaka masuk ke dalamnya.