"Cara satu-satunya adalah membatalkan perjodohan itu, Kendo. Memangnya sampai detik ini perusahaanmu masih berutang pada si Hiroshi Hanamura itu?" bisik Liana Fransisca di telinga lelaki selingkuhannya.
"Tidak lagi sih… Semuanya sudah kulunasi tujuh tahun yang lalu. Sekarang hanya ada sebagian modalnya. Hanya saja… Hanya saja si Ryuzaki Hanamura itu begitu tergila-gila pada Natsumiku semenjak ia bertemu dengan Natsumiku itu di acara grand opening-mu di Bali setahun lalu. Setahun belakangan ini, dia terus saja meneleponku setiap bulannya guna memastikan perjodohan itu jadi dilaksanakan," bisik Kendo Suzuki.
Tentu saja telinga Maxy Junior yang tajam nan awas bisa mendengar jelas setiap kata dalam percakapan antara Kendo Suzuki dan Liana Fransisca Sudiyanti.
"Sama dengan Mizuki Mimasaka kalau begitu…" Liana Fransisca menghela napas panjang.
"Siapa lagi Mizuki Mimasaka ini?" Dahi Kendo Suzuki terlihat berkerut dalam.
"Anak salah satu pelangganku yang juga berasal dari Jepang sana... Semenjak bertemu dengan Maxy Juniorku di acara grand opening di Bali itu, hampir setiap bulan ayahnya menelepon ke sini guna memastikan apakah Maxy Junior jadi masuk ke perusahaan atau tidak. Jelas jadi… Akan tetapi, dilihat dari situasinya sekarang jelas tidak mungkin Maxy Junior mau sama anak perempuannya itu bukan?"
"Aku takkan menikah dengan perempuan mana pun kecuali dengan Natsumiku ini, Ibu…" desis Maxy Junior masih sama dinginnya dengan yang tadi. Kini ia terlihat sedikit menekuk kepalanya ke belakang dengan kedua tangan yang masih membelai dan memanjakan sang bidadari cantiknya.
"Kalau kalian tidak keberatan…" Maxy Junior sengaja tidak menyelesaikan kalimatnya yang satu ini.
Kendo Suzuki dan Liana Fransisca menatap Maxy Junior dan Natsumi Kyoko dengan sorot mata penuh tanda tanya.
"Kalau kalian tidak keberatan…" Natsumi Kyoko yang melanjutkan pernyataan sang pangeran tampan, "kami ingin menikah dalam waktu dekat ini. Mungkin minggu depan…"
Kendo Suzuki dan Liana Fransisca terhenyak kaget bukan main.
"Apa tidak kepagian kalian memikirkan sampai pernikahan segala?" Liana Fransisca menaikkan alisnya beberapa senti.
"Ayah akan cari cara untuk membatalkan perjodohan itu, Natsumi… Mohon beri Ayah waktu… Jangan terburu-buru begitu dong… Kalian masih terlalu muda untuk memikirkan tentang pernikahan…" Napas Kendo Suzuki menjadi sedikit lebih cepat nan tidak beraturan.
"Aku tebak umurku yang sekarang juga bukanlah umurku yang seharusnya. Iya kan, Ibu? Berapa umurku yang sebenarnya?" tanya Maxy Junior dengan nada datar.
"Dua puluh tiga…" Kali ini Liana Fransisca memberikan jawaban yang jujur. Cepat atau lambat dia tentu akan membuka kenyataan yang sebenarnya. Dia tak ingin menutup-nutupi lagi.
"Apakah terlalu muda menikah di usia 23 dan 21 tahun?" tanya Maxy Junior lagi, masih datar, tenang, santai dan dingin.
Kendo Suzuki jadi kesusahan mencari jawaban yang pas untuk pertanyaan retorik Maxy Junior.
"Aku berjanji akan mencari cara untuk membatalkan perjodohan itu, Maxy Junior… Kumohon tenanglah… Jangan gegabah dalam mengambil keputusan…" Sungguh Kendo Suzuki merasa terperengah kali ini.
"Di saat aku mengorbankan diriku menyelamatkan Natsumi dari lampu hias kristal berat itu, aku sudah memutuskan untuk mencintai Natsumi seumur hidupku dan berusaha agar kami bisa saling memiliki, Pak Kendo. Bagaimana kau bisa bilang keputusan ini adalah keputusan yang gegabah?" Terlihat Maxy Junior mengerutkan dahinya dalam-dalam.
"Sejak kejadian jatuhnya lampu hias kristal berat itu, aku sudah memutuskan hanya akan mencintai Maxy Junior seorang, Ayah…"
Natsumi Kyoko kini membuang pandangannya ke arah lain dengan kepalanya yang masih menempel pada dada sang pangeran tampan.
"Kalau kalian tidak ingin membantu kami, tak apa-apa. Kami akan mencari jalan kebebasan kami sendiri. Aku hanya minta tolong pada kalian… Jangan menghalang-halangi jalan kami, bisa kan?" Terdengar nada suara Natsumi Kyoko yang sedikit lirih.
Kendo Suzuki dan Liana Fransisca saling berpandangan sesaat.
"Kami akan mencari jalan keluarnya untuk kalian… Percayalah… Percayalah…" kata Liana Fransisca sedikit cepat.
"Bagaimanapun juga, kalian tetaplah anak-anak kami, Maxy Junior, Natsumi Kyoko… Apa pun kenyataan yang terpampang di hadapan kita semua sekarang ini, itu takkan bisa memengaruhi tali kekerabatan dan kekeluargaan kita selama ini. Kalian mengerti kan? Aku berharap kalian tetap memiliki perspektif yang sama denganku."
Kali ini barulah terlihat sebersit senyuman tipis menggelantung di wajah rupawan nan nirmala Maxy Junior dan Natsumi Kyoko.
Menit demi menit berlalu… Terpaksa Kendo Suzuki dan Liana Fransisca Sudiyanti keluar dari kamar tidur Natsumi Kyoko, membiarkan Maxy Junior dan Natsumi Kyoko melewatkan waktu mereka bersama berbagi cinta yang benar-benar di luar dugaan mereka nan sulit dideskripsikan.
Jam menunjukkan pukul tujuh malam. Terpaksa Kendo Suzuki menyuruh pembantu menghidangkan dua porsi makan malam ke kamar anak perempuannya karena anak perempuannya itu tak ingin keluar kamar dan bersikeras ingin makan di dalam kamar saja. Maxy Junior menurutinya dan juga memutuskan untuk menghabiskan makan malamnya di kamar sang bidadari cantiknya.
Ketika jam menunjukkan pukul setengah delapan, tampak Keiko Suzuki baru pulang dari jalan-jalannya di plaza dan menghabiskan waktu bercengkerama seharian dengan teman-temannya. Setibanya ia di ruang tamu, ia juga sedikit terperanjat kaget nan terpelongo heran melihat abangnya tengah bercakap-cakap mesra dengan seorang wanita yang bukan istrinya. Tampak kini Keiko Suzuki mengernyitkan dahinya.
Kendo Suzuki dan Liana Fransisca Sudiyanti menghela napas panjang memandangi Keiko Suzuki yang berdiri terpaku di ruang tamu rumah besar tersebut.
"Sepertinya kalian berutang satu penjelasan padaku, iya kan?" cetus Keiko Suzuki dengan sebersit senyuman yang menggantung.
Terpaksalah Kendo Suzuki menjelungkap sebuah kisah, mengenai apa-apa saja yang terjadi selama ini antara dia dan Bu Faustina Tokwin, dengan Liana Fransisca Sudiyanti yang benar-benar dicintainya, dan apa-apa saja yang barusan terkuak tadi sore. Berkali-kali, Keiko Suzuki membesarkan kedua matanya dan terkadang ia menahan napas karena beberapa kali ia sungguh shocked berat dengan kenyataan yang terbongkar satu demi satu di hadapannya.
"Aku sungguh tidak menyangka mereka ternyata sudah berjodoh sejak kecil…" Keiko Suzuki kini terlihat mengulum senyumannya.
"Apa maksudmu, Keiko?" Kendo Suzuki mengerutkan dahi. Liana Fransisca juga memandangi Keiko Suzuki dengan kerutan dahi yang sama.
Keiko Suzuki menjelungkap lagi sebuah kisah mengenai Mary Juniar kecil, Maxy Junior kecil dan Natsumi Kyoko kecil yang juga pernah terjadi di ruang tamu yang sama, di rumah besar yang sama, bertahun-tahun yang lampau.